Glutera News

Mengenal Kelenjar Timus, Si Organ Sistem Imun

Rabu, 18 Agustus 2021 - 13:30 | 711.02k
Image: Glutera for Times Indonesia
Image: Glutera for Times Indonesia
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kelenjar timus adalah organ kecil di belakang tulang dada yang berperan ganda untuk sistem limfatik dan sistem endokrin. Sebagai bagian dari sistem limfatik, kelenjar timus ikut berperan dalam fungsi imunitas tubuh. 

Sementara itu, sebagai bagian dari sistem endokrin, kelenjar timus turut menghasilkan hormon yang turut digunakan untuk menopang sistem imun. Kelenjar timus tidak bekerja sampai akhir hayat manusia.

Advertisement

Kelenjar ini akan menyusut secara perlahan saat masa pubertas dan kemudian tergantikan oleh lemak. Saat seseorang menginjak usia 75 tahun, sebagian besar kelenjar timus akan berubah menjadi jaringan lemak. Namun untungnya, fungsi kelenjar timus untuk tubuh bisa dirasakan seumur hidup.

Kelenjar timus berlokasi di belakang tulang dada dan depan jantung di antara paru-paru. Namun, pada beberapa kasus, kelenjar ini bisa muncul di area lain, seperti leher, kelenjar tiroid, atau permukaan paru-paru.

Nama “timus” diambil dari daun thyme, daun penyedap rasa yang khas dicampurkan dalam masakan Mediterania. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yang masing-masingnya terdiri lagi atas lobulus. Bersama adenoid, limpa, dan tonsil, timus menjadi salah satu organ limfoid. Organ limfoid merupakan organ yang menjadi bagian dari sistem imun tubuh. 

Fungsi kelenjar timus bagi tubuh 

Seperti yang diungkapkan di atas, kelenjar timus memainkan fungsi ganda untuk sistem limfatik maupun sistem endokrin.

1. Dalam sistem limfatik

Sebagai bagian dari sistem imun, kelenjar timus dapat dipandang sebagai “pusat pelatihan” untuk limfosit T (sel T). Beberapa jenis sel T, disebut sel progenitor, akan berpindah dari sumsum tulang menuju kelenjar timus. Di kelenjar ini, sel T akan melalui proses pematangan dan menjelma menjadi beberapa jenis sel T yang spesifik. Jenis sel T spesifik tersebut yaitu:
• Sel T pembunuh (sitotoksik), berperan untuk “membunuh” sel yang sudah terinfeksi
• Sel T pembantu, merangsang produksi antibodi yang dihasilkan sel B dan membantu mengaktivasi sel T lain untuk menyerang patogen penyebab penyakit
• Sel T regulator, berperan untuk menekan aktivitas sel B dan sel T agar tidak berlebihan

2. Dalam sistem endokrin

Kelenjar timus juga berperan dalam sistem endokrin untuk menghasilkan hormon. Hormon yang diproduksi oleh kelenjar timus yaitu:
• Timopoietin dan timulin. Kedua hormon ini berperan dalam proses perubahan sel T menjadi sel-sel spesifik.
• Timosin, yang berperan untuk menguatkan respons imun serta merangsang hormon dari kelenjar hipofisis seperti hormon pertumbuhan
• Timik. Perannya mirip dengan hormon timosin serta terlibat dalam peningkatan respons imun terhadap virus.

Jaga kesehatan kelenjar timus dari sekarang 

Menerapkan pola hidup sehat adalah cara paling praktis dan efektif yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan organ tubuh, termasuk kelenjar timus. 

Untuk menjaga daya tahan tubuh dan kelenjar timus tetap sehat, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

1. Minun air yang cukup dalam sehari
Berat badan 100 kg = minum 3 liter air sehari, sedangkan Berat badan 50 kg = minum 1,5 liter air sehari

2. Istirahat atau tidur yang cukup dalam sehari
Orang dewasa : 7-8 jam sehari, Anak-anak : 9-10 jam sehari.

3. Makan dan minum dengan gizi seimbang
Karbohidrat, sayuran, buah-buahan, protein, mineral, dsb.

4. Konsumsi suplemen terbaik
Pagi minum glutera nox, siang konsumsi glutera col, malam konsumsi glutera gsh

5. Kelola stres dengan baik
Berikan arti lain yang positif, Melakukan kegiatan yang membahagiakan, Melakukan kegiatan yang menyenangkan.

6. Olah raga rutin dan berjemur
Olah raga 150 menit per minggu dan berjemur 15 - 30 menit perhari.

Selain menjalani beberapa kebiasaan sehat di atas, pemeriksaan kesehatan ke dokter secara rutin juga perlu dilakukan untuk memastikan kesehatan sistem kekebalan tubuh, termasuk kelenjar timus. Sebab semakin bertambahnya usia, risiko Anda untuk mengalami masalah pada kelenjar timus akan semakin tinggi.

Masalah yang dapat muncul berupa ukuran kelenjar yang tidak mengecil seiring bertambah usia, kelainan fungsi kelenjar timus, atau kadar sel darah putih yang tidak normal. (*)

Be Everlasting with Glutera 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES