TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ejakulasi dini adalah suatu kondisi ketika seorang pria ejakulasi atau mengeluarkan sperma terlalu cepat saat melakukan hubungan seksual. Kondisi ini dapat mengakibatkan tidak tercapainya klimaks atau kepuasan seksual pada pasangan atau pada pria itu sendiri.
Tiap pria dipastikan pernah mengalami ejakulasi dini. Jika hal ini terjadi sesekali, tidak perlu dikhawatirkan. Namun Anda disarankan menemui dokter jika 50 persen hubungan seksual yang pernah Anda lakukan berakhir dengan ejakulasi dini.
Advertisement
Sebenarnya tidak ada patokan pasti soal durasi berhubungan seksual yang baik karena hal ini tergantung kepada kepuasan masing-masing pasangan. Sebuah penelitian pernah dilakukan terkait berapa lama hubungan seks sebaiknya berlangsung. Hasilnya, rata-rata waktu bagi pria untuk mencapai ejakulasi setelah melakukan penetrasi adalah sekitar lima setengah menit.
Kehilangan kontrol terhadap ejakulasi seharusnya tidak menjadi masalah jika hanya terjadi sesekali. Keluhan ini menjadi masalah ketika terjadi setiap kali berhubungan seksual. Nah, sudah kah kamu ketahui penyebab ejakulasi dini? Berikut penjelasannya, simak ya!
1. Gangguan tiroid
Tiroid adalah sebuah kelenjar yang berada di bagian leher, tepatnya di bawah laring. Hormon ini bisa mengalami kerusakan karena kelainan genetika, stres dan kekurangan gizi.
Akibat faktor-faktor tersebut sering kali kinerja tiroid terganggu seperti menjadi terlalu aktif atau sama sekali tidak bekerja. Jika hal ini terjadi akan mengganggu kamu ketika sedang berhubungan seksual karena menurunnya libido seks.
2. Gangguan prostat
Hal yang paling menakutkan bagi pria adalah gangguan prostat berwujud sel kanker. Alasannya karena masalah pada prostat akan memengaruhi kehidupan percintaan pria.
Hal ini terjadi ketika kanker mulai diobati dengan terapi hormon dan mendapatkan perawatan pengobatan tertentu. Umumnya, terapi hormon yang diberikan bisa menurunkan kadar testosteron di tubuh, yang mana hormon ini sangat dibutuhkan pria untuk memiliki dorongan seksual.
3. Gangguan seretonin
Hormon serotonin merupakan hormon yang diproduksi oleh otak tengah dan batang otak. Serotonin berfungsi untuk memberikan rasa puas, kenikmatan dan meningkatkan gairah pada saat orgasme.
Agar otak menghasilkan hormon ini secara normal kamu disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat, vitamin dan mineral yang cukup. Dengan terpenuhinya hal-hal tersebut akan meningkatkan kadar triptophan yang selanjutnya mampu meningkatkan kadar serotonin. Jika hal ini tidak dilakukan jangan kaget jika hormon serotoninmu terganggu.
4. Stamina atau kondisi tubuh yang kurang baik
Semua orang tahu bahwa olahraga sangat baik untuk tubuh. Namun, tahukah kamu ternyata olahraga bisa memiliki hubungan dengan kesehatan seksual? Menurut riset yang dilakukan Universitas Harvard, jika seseorang rajin berolahraga memiliki risiko ejakulasi dini 30 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak pernah berolahraga.
Begitu juga dengan hasil penelitian yang dikeluarkan oleh University of British Colombia dengan berolahraga minimal 20 menit sehari akan meningkatkan hasrat seksual dan kepercayaan diri yang tinggi karena memiliki daya tarik secara fisik. Nah, kebayang dong kalau kalian malas berolahraga apa yang terjadi dengan kondisi seks kalian?
5. Merasa tertekan
Pengalaman pertama bagi pengantin baru adalah momen yang paling ditunggu-tunggu karena pada saat itulah seorang pria ingin menunjukkan kejantanannya. Keinginan tersebut justru akan membuat pria merasa tertekan karena ingin terlihat hebat di depan pasangan dengan memperlihatkan performa terbaik. Sering disebut Rasa cemas tidak bisa memuaskan pasangan.
Perasaan tertekan yang dirasakan secara berlebihan akan memberikan efek psikologis berupa rasa takut dan cemas yang mengakibatkan ejakulasi dini. Bahkan jika seseorang sampai merasa sangat tertekan bukan hanya ejakulasi dini, bahkan bisa sampai terjadi kegagalan ereksi.
6. Mengalami cedera
Ketika bagian penis, saraf atau pembuluh darah di bagian punggung mengalami cedera, maka kamu perlu berhati-hati karena hal-hal tersebut dapat mengganggu ejakulasimu. Cedera di sekitar penis dapat membentuk jaringan parut serta posisi penis yang melengkung secara tidak normal selama ereksi.
7. Pengalaman traumatis
Pengalaman ketika kecil seperti pernah dilecehkan secara seksual atau pernah tertangkap basah melakukan masturbasi bisa menimbulkan ejakulasi dini ketika anak telah dewasa. Pria dengan kebiasaan masturbasi ketika remaja biasanya kulit penisnya sangat sensitif terhadap rangsangan sekecil apapun. Hal ini disebabkan karena penis sudah biasa diminta bekerja dan memiliki program otak untuk cepat mencapai klimaks atau orgasme.
Penanganan mandiri dan teknik latihan
Penanganan mandiri merupakan cara yang bisa dilakukan sendiri sebelum pergi ke dokter. Dengan melakukan beberapa teknik relaksasi atau teknik untuk mengalihkan perhatian, ejakulasi dini bisa ditangani. Di antaranya adalah melalui cara-cara berikut ini:
1. Teknik dengan suplemen
Teknik ini paling praktis dan disukai banyak pria, yaitu dengan konsumsi rutin suplemen seperti Glutera REX. Selain membantu mengatasi ejakulasi dini, juga membantu kesehatan jantung dan pernafasan.
2. Teknik memeras
Yang pertama adalah teknik “meremas”. Ketika Anda sudah mulai merasakan ejakulasi, berilah sinyal pada pasangan untuk berhenti dan langsung meremas kepala penis Anda selama 10-30 detik. Setelah penis dilepaskan, tunggulah selama setengah menit sebelum mengulangi proses yang sama. Lakukanlah metode ini secara berulang-ulang sebelum ejakulasi benar-benar dibiarkan terjadi.
3. Teknik stop and go
Teknik yang kedua adalah adalah teknik “berhenti-mulai” (“stop and go”). Teknik ini dilakukan selama masa penetrasi. Ketika sudah mulai dirasakan ejakulasi, segera keluarkan penis dari organ intim pasangan, lalu mulai ambil napas dalam-dalam. Setelah keinginan untuk ejakulasi hilang, lanjutkan lagi penetrasi. Lakukan teknik ini secara berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan Anda dan pasangan.
4. Teknik bernafas
Untuk menahan ejakulasi, lakukan teknis bernapas dalam-dalam dan beristirahat sebentar di sela-sela penetrasi. Saat beristirahat, alihkan pikiran ke hal-hal lain agar keinginan untuk ejakulasi menurun. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |