Glutera News

Cordyceps, Solusi Ampuh Bantu Obati Infeksi Saluran Pernapasan

Senin, 18 Oktober 2021 - 10:00 | 67.37k

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi di saluran pernapasan, yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam. ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan lansia.

Ada beberapa jenis virus yang sering menyebabkan ISPA, yaitu:

Advertisement

• Rhinovirus
• Respiratory syntical viruses (RSVs)
• Adenovirus
• Parainfluenza virus
• Virus influenza
• Virus Corona

Cordyceps 

Cordyceps merupakan jamur yang hidup pada ulat tertentu di daerah pegunungan tinggi di Tiongkok. Cordyceps diduga dapat meningkatkan imunitas dengan merangsang sel-sel dan bahan kimia tertentu dalam sistem kekebalan tubuh. Untuk itulah, cordyceps dipercaya mampu mengobati berbagai infeksi saluran pernapasan seperti asma, batuk, dan bronkitis.

Untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan, salah satu cara yang diduga ampuh adalah dengan mengonsumsi jamur cordyceps.

Berada di jalur khatulistiwa dengan iklim tropisnya, Indonesia menyediakan lingkungan yang ideal bagi organisme patogen dan penyakit untuk berkembang dan menyebar luas. Salah satunya adalah infeksi saluran pernapasan atau ISP, yaitu infeksi pada saluran udara, sinus, tenggorokan, atau paru-paru. Penyebab utamanya adalah virus, tetapi ada juga bakteri yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada manusia.

Infeksi saluran pernapasan dapat dibagi menjadi dua, yaitu atas (hidung, sinus, tenggorokan) dan bawah (saluran udara dan paru-paru).

Pada infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), penyakit yang menjangkiti adalah:

• Flu.
• Pilek.
• Laringitis, infeksi pada laring (kotak suara).
• Tonsilitis, infeksi amandel dan jaringan di belakang tenggorokan.
• Sinusitis, infeksi pada sinus.

Glutera Rexx

Sedangkan infeksi saluran pernapasan bawah (ISPB) juga terbagi menjadi beberapa jenis infeksi lainnya, yaitu:

• Asma, radang saluran udara yang terus-menerus.
• Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), paru-paru tidak mampu membuang napas secara normal hingga menyebabkan susah ber
• Bronkitis, infeksi pada saluran napas.
• Bronkiolitis, infeksi pada saluran udara kecil yang memengaruhi bayi dan anak-anak berusia di bawah dua tahun.
• Pneumonia, infeksi pada alveoli (kantung udara) di paru-paru.
• Tuberkulosis (TBC/TB), infeksi bakteri persisten di paru-paru.

ISP bagian atas cenderung menyerang anak-anak. Ini karena sistem kekebalan tubuh mereka untuk melawan berbagai virus penyebab infeksi belum berkembang dengan sempurna.

ISP dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui udara (bersin, batuk), dan sentuhan tidak langsung melalui perantara objek. Bisa juga disebabkan oleh asap rokok, polusi udara, bahan kimia, dan debu. Tahukah Anda jika pertambangan adalah salah satu bidang pekerjaan yang pekerjanya rentan terkena ISP? Ini kemungkinan disebabkan karena tempat tersebut memiliki ventilasi yang buruk, tertutup, panas, dan udaranya mengandung banyak debu, asap, gas, uap, atau kabut.

Penyakit pernapasan atau paru-paru juga bisa hinggap pada para pekerja bangunan, petani, tukang las, tukang gali, pengrajin tembikar atau keramik, atau mereka yang setiap harinya bergelut dengan batu, pasir, tanah liat, jerami, atau logam. Tingkat debu di udara yang melebihi tingkat standar, seperti di kota industri, juga berkorelasi dengan masalah pernapasan. Risiko terkena penyakit paru-paru atau pernapasan pun akan meningkat jika merokok.

Terkena infeksi saluran pernapasan memang tidak enak. Batuk, bersin, hidung tersumbat atau meler, sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri otot, adanya dahak, sesak napas, hingga sesak dada bisa Anda alami apabila ISP.  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES