Wasapada, Ini 9 Penyakit Kronis Akibat Radikal Bebas
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan radikal bebas? Mengapa radikal bebas berlebihan dapat berdampak buruk untuk kesehatan? Untuk memahami definisi radikal bebas, ada baiknya kita mengetahui struktur kimia.
Sebab, struktur kimia berkaitan dengan radikal bebas dan semua zat yang ada di semesta. Setiap zat di alam tersusun atas saturan dasar terkecil, yang disebut dengan atom. Setiap atom memiliki inti yang dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif. Kulit atom harus dikelilingi oleh sejumlah elektron yang berpasangan, agar atom tersebut stabil.
Advertisement
Apabila terjadi ketidakseimbangan pasangan elektron di kulit atom, maka atom tersebut akan menjadi tidak stabil dan mencari elektron dari atom lain. Atom inilah yang disebut dengan radikal bebas. Radikal bebas yang terlalu banyak di dalam tubuh, dapat memicu kondisi yang disebut dengan stres oksidatif. Stres oksidatif dapat merusak sel-sel di tubuh, dan berujung pada berbagai penyakit, serta menjadi penyebab penuaan.
Dari mana radikal bebas berasal?
Radikal bebas dibentuk oleh tubuh dari berbagai proses termasuk metabolisme zat gizi dan hasil dari respon sistem kekebalan tubuh. Bahan dasar dari radikal bebas bisa berasal dari 2 sumber yaitu endogen (dari dalam tubuh) dan eksogen (dari luar tubuh).
Sumber radikal bebas dari dalam tubuh bisa dikarenakan autoksidasi, oksidasi enzimatik dan respiratory burst, sedangkan sumber radikal bebas berasal dari makanan dan air yang terkontaminasi racun, minuman keras, polusi udara, radiasi UV, sinar-X, pestisida dan asap rokok.
Radikal bebas diperlukan saat seseorang mengalami infeksi dan bisa membunuh mikroorganisme penyebab infeksi tersebut. Paparan radikal bebas yang terjadi pada seseorang secara berlebihan dan terus-menerus, dapat menyebabkan kerusakan sel serta mengurangi kemampuan sel untuk beradaptasi terhadap lingkungannya lalu pada akhirnya menyebabkan kematian sel. Berkurangnya kemampuan adaptasi sel inilah yang nantinya menimbulkan gangguan atau penyakit.
Bahaya radikal bebas
Radikal bebas dalam jumlah banyak dapat merusak sel, melalui proses stres oksidatif. Kerusakan tersebut membuat sel tidak berfungsi dengan baik, sehingga dapat berujung pada beragam penyakit dan gangguan medis. Beberapa penyakit yang berkaitan dengan stres oksidatif dan radikal bebas, yakni:
1. Gangguan sistem saraf pusat, seperti penyakit Alzheimer dan jenis demensia lain.
2. Penyakit jantung karena tersumbatnya pembuluh darah.
3. Penyakit autoimun, seperti rheumatoid artritis
4. Kanker
5. Penurunan kemampuan penglihatan, seperti penyakit katarak.
6. Penyakit diabetes
7. Penyakit yang mengiringi proses penuaan, seperti penyakit Huntington dan Parkinson.
8. Aterosklerosis, atau penyempitan pembuluh darah arteri akibat penyumbatan plak
9. Tekanan darah tinggi
Selain dapat memicu berbagai penyakit di atas, radikal bebas juga berkontribusi terhadap penuaan kulit. Paparan radikal bebas membuat kolagen menjadi lemah, sehingga membentuk keriput di kulit.
Radikal bebas dan antioksidan
Untuk melawan radikal bebas yang berlebihan tersebut, ada molekul yang dapat menetralkannya. Molekul ini lah yang disebut dengan molekul antioksidan. Istilah antioksidan pun sering disebut-sebut dalam berbagai iklan produk kecantikan.
Antioksidan merujuk pada sifat molekul, yang dapat menangkal radikal bebas. Seperti halnya radikal bebas, molekul antioksidan juga ada yang berasal dari tubuh, dan ada pula yang muncul dari luar. Molekul antioksidan dari luar tubuh, berasal dari makanan-makanan sehat.
Ada banyak jenis molekul antioksidan, yang tersebar di berbagai makanan tersebut. Beberapa yang mungkin familiar, misalnya vitamin A, vitamin C, dan vitamin E. Namun paling tertinggi untuk kelas antioksidan adalah glutathione. (*)
Be Everlasting with Glutera
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |