Wanita Gemuk Berisiko Tinggi Meninggal karena Kanker
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Memiliki berat badan yang berlebih nyatanya memiliki dampak yang tak baik, salah satunya adalah meningkatkan risiko kanker payudara. Ada bukti yang menunjukkan bahwa wanita obesitas pasca-menopause memiliki risiko yang lebih tinggi 20-40 persen terkena kanker payudara, menurut National Cancer Institute.
Sel yang berfungsi melawn kanker tersumbat oleh lemak
Advertisement
Penemuan terbaru yang dilakukan Trinity College Dublin di Irlandia, berhasil menjelaskan alasan obesitas bisa menyebabkan kanker. Pasalnya, tipe sel khusus yang digunakan tubuh untuk melawan kanker, pada pengidap obesitas, akan tersumbat oleh lemak dan imbasnya, tidak berfungsi, sehingga sel kanker bisa berkembang bebas.
Di Inggris, obesitas adalah penyebab kanker yang paling bisa dicegah, selain kebiasaan merokok, sebut Cancer Research UK.
Sementara itu, lebih dari satu dari 20 kasus kanker di Inggris, dipicu berat tubuh yang berlebihan. Setiap tahunnya, Inggris mencatat 22.800 kasus kanker.
Para peneliti sebelumnya telah memperkirakan bahwa lemak mengirimkan sinyal pada tubuh yang bisa membahayakan sel sehat, termasuk memicu sel kanker dan membuatnya lebih cepat membelah diri.
Lewat studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Nature Immunology ini, peneliti dari Trinity bisa menunjukkan bagaimana sel yang berfungsi melawan kanker, tersumbat oleh lemak.
Peningkatan kolesterol plasma pada wanita gemuk
Sejumlah penelitian membuktikan hubungan antara indeks massa tubuh yang lebih tinggi dengan kejadian kanker payudara. Obesitas dan penambahan berat badan juga menyumbang angka kematian pada penyakit tersebut.
Alasannya, jumlah lemak tubuh yang berlebih dapat memperbanyak kadar estrogen dalam tubuh wanita, yang akhirnya bisa meningkatkan risiko kanker payudara.
Estrogen merupakan hormon yang dapat membuat reseptor hormon positif kanker payudara berkembang dan tumbuh. Begitu pula soal peningkatan kadar insulin pada wanita gemuk yang juga dapat dikaitkan dengan risiko kanker payudara.
Selain itu, peningkatan kolesterol plasma pada wanita gemuk menyebabkan percepatan pembentukan tumor. Serta, obesitas dapat menyebabkan peradangan kronis tingkat rendah yakni suatu proses dimana tidak berfungsinya kekebalan tubuh yang akhirnya dapat merusak DNA dan menyebabkan kanker payudara.
Hubungan antara obesitas dengan kanker payudara juga bukan hal yang sederhana. Semua penelitian menunjukkan fakta bahwa risikonya lebih tinggi akan dialami oleh para wanita yang mengalami kenaikan berat badan di usia dewasa, dibandingkan dengan mereka yang memang sudah mengalami obesitas sejak kecil. Wanita yang memiliki lemak ekstra di pinggang juga memiliki risiko lebih tinggi.
5 kanker yang mengintai wanita gemuk
Bisa saja seseorang menganggap enteng kondisi tubuh ini. Namun, pada kenyataannya, obesitas dapat memicu munculnya berbagai masalah kesehatan, seperti kanker.
Anda dapat memperhatikan penjelasan di bawah ini mengenai berbagai macam kanker yang berkaitan dengan obesitas:
1. Kanker Payudara
Kanker payudara adalah jenis penyakit kanker yang paling banyak menyerang wanita di seluruh dunia. Menurut data WCRF, sekitar 25,4% diagnosis kanker baru pada 2018 adalah kanker payudara. Peluang tiap wanita untuk terkena kanker payudara adalah 1:8. Di Indonesia, sebagian besar kasus kanker yang ditemukan adalah kanker payudara, yaitu 58.256 kasus atau 16,7% dari total 348.809 kasus kanker.
2. Kanker Serviks
Setelah kanker payudara, jenis penyakit kanker terbanyak kedua di Indonesia adalah kanker serviks. Menurut data Global Cancer Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO), terdapat 32.469 kasus kanker serviks atau 9,3% dari total kasus kanker di Indonesia. Rata-rata kematian akibat kanker serviks adalah 13,9 orang per 100.000 penduduk.
3. Kanker Kolorektal
Kanker ini tumbuh di usus besar (kolon) dan rektum. Dikutip dari situs Everyday Health, risiko seorang wanita untuk terkena penyakit ini adalah 1:24. Pertumbuhan sel kanker di usus besar diperkirakan berlangsung selama 10-15 tahun. Kanker ini umumnya menyerang mereka yang berusia di atas 50 tahun.
4. Kanker Rahim
Kanker rahim disebut juga dengan kanker endometrium. Kasus kejadian kanker rahim berkisar 7% dari total seluruh kanker, dan kasusnya lebih banyak dibandingkan kanker serviks. Penyakit ini kebanyakan menyerang wanita berusia di atas 40 tahun. Jumlah wanita yang meninggal akibat kanker rahim sebesar 4% dari total kematian wanita akibat kanker. Risiko seorang wanita untuk terkena kanker rahim adalah 1:36.
5. Kanker Paru
Kanker paru merupakan kanker dengan korban meninggal paling banyak di Indonesia. Jumlah kematian akibat kanker paru pada 2018 mencapai 26.095. Kanker paru paling mematikan karena pada stadium awal cenderung tidak memperlihatkan gejala khusus.
Dikutip dari situs Everyday Health, sekitar 12% kasus kanker yang menyerang wanita adalah kanker paru. Jumlah wanita penderita kanker paru yang meninggal pun sangat banyak, yaitu mencapai 80% (pada pria sebesar 90%). (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |