TIMESINDONESIA, JAKARTA – Body goals adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi atau bentuk tubuh yang dianggap ideal. Pada dasarnya, body goals artinya kondisi atau bentuk tubuh ideal yang dijadikan target untuk dicapai.
Sayangnya, tidak sedikit orang menginginkan body goals yang tidak sesuai dengan tipe tubuhnya sehingga jadi tidak realistis untuk dicapai. Oleh karena itu, sebaiknya Anda juga mempertimbangkan bentuk tubuh sendiri dan target yang paling realistis sebelum mencari cara membentuk body goals.
Advertisement
Tentukan target body goals yang realistis
Setiap orang memiliki tipe dan bentuk tubuh yang berbeda. Selain itu, faktor genetik memegang peranan penting dalam membentuk tubuh seseorang. Sebagian orang mungkin sulit gemuk, sementara yang lainnya memiliki pinggul lebar atau tulang yang besar.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda jangan menjadikan orang lain sebagai acuan body goals yang ingin diwujudkan karena hal tersebut jelas tidak realistis. Kenali tipe tubuh Anda dan tentukan target body goals yang masuk akal.
Target realistis body goals adalah saat Anda merasa bahagia dengan kondisi tubuh Anda. Target ini juga harus bisa dicapai dengan latihan yang sesuai tipe dan bentuk tubuh Anda.
Pelajari 5 komposisi tubuh sebelum program body goals
Komposisi tubuh adalah proporsi massa lemak dan non-lemak seperti otot, tulang, maupun organ dan jaringan lain di dalam tubuh Anda. Komposisi tubuh yang sehat mencakup persentase lemak tubuh yang lebih rendah dan persentase massa non-lemak yang lebih tinggi.
Dengan mengetahui komposisi tubuh, Anda dapat melakukan penilaian terhadap tingkat kesehatan dan kebugaran Anda.
Seringkali saat seseorang akan menjalankan program penurunan berat badan, meningkatkan kebugaran atau pembentukan otot, mereka akan mengukur komposisi tubuh sebelum memulai program dan mengukurnya secara berkala untuk memantau kemajuan dari hasil program yang dijalankan.
1. Air
Saat minum, berat badan manusia akan bertambah karena bertambahnya berat air. Tubuh manusia terdiri dari 60-70% air, sehingga masuknya air dari luar otomatis akan menambah berat badan. Begitu pula sebaliknya, kehilangan cairan tubuh dapat menurunkan berat badan. Secara umum, berat air di badan sebaiknya tetap.
2. Tulang
Tulang mencapai bobot dan kepadatan maksimalnya di usia 30 tahun, setelah itu turun secara perlahan. Jika tidak dijaga kesehatannya, tulang akan mudah keropos sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Tulang yang keropos dan lemah juga lebih mudah retak atau bahkan patah, terlebih ketika terjadi cedera. Untuk terhindar dari berbagai kondisi tersebut maka kepadatan tulang harus dijaga dengan optimal, baik dari olahraga maupun pola makan.
3. Organ Tubuh
Organ tubuh terdiri dari otak, usus, paru-paru, jantung, ginjal, pembuluh darah, empedu, hingga pankreas. Organ-organ tersebut harus dijaga kesehatannya karena berperan sekaligus menjadi penentu bagi kekuatan fungsional tubuh manusia.
4. Otot
Sebagai organ metabolisme dan penentu kekuatan fungsional tubuh manusia, massa otot sebaiknya tetap terjaga, atau akan lebih baik apabila diusahakan meningkat. Proses penuaan umumnya menurunkan komposisi otot, sehingga penurunan otot sebaiknya dicegah atau diperlambat.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi massa otot, seperti tinggi badan, level kebugaran, suku, dan ras. Selain itu, ada perbedaan standar massa otot antara laki-laki dan perempuan seperti berikut ini.
Untuk laki-laki, massa otot dapat dikatakan baik jika persentasenya berada di angka:
• 40-44 persen untuk usia 18-35 tahun
• 36-40 persen untuk usia 36-55 tahun
• 32-35 persen untuk usia 56-75 tahun
• Tidak jauh dari 31 persen untuk usia 76-85 tahun
Sementara untuk perempuan, persentase massa otot idealnya adalah:
• 31-33 persen untuk usia 18-35 tahun
• 29-31 persen untuk usia 36-55 tahun
• 27-30 persen untuk usia 56-75 tahun
• Tidak terlampau jauh dari angka 26 persen saat usia 76-85 tahun.
5. Lemak
Saat menjalankan pola hidup sehat, usahakan untuk menurunkan kadar lemak dalam tubuh, jangan sampai meningkat. Pasalnya, kadar lemak yang meningkat berhubungan dengan bertambahnya risiko penyakit degeneratif.
Memulai hidup sehat perlu diawali dengan fondasi pemahaman yang benar. Bagi orang yang sudah paham akan manfaat pengaturan pola makan dan aktivitas gerak untuk kesehatan, maka dengan sendirinya akan menjalankan pola makan dan aktivitas gerak yang baik untuk kesehatan.
Saat Anda dan orang lain memiliki berat badan yang ideal atau body goals, berarti memiliki kualitas kesehatan dan kebugaran yang sama.
Hal ini dikarenakan Anda mungkin memiliki komposisi tubuh yang berbeda dengan orang tersebut. Untuk mendapatkan tubuh yang sehat, fokus saat menjalani program kebugaran tidak hanya pada menurunkan berat badan tetapi juga pada komposisi tubuh. (*)
Be everlasting with glutera
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |