Skin Barrier, Pelindung Kulit yang Mudah Rusak
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Skin barrier adalah lapisan terluar kulit yang berfungsi melindungi tubuh. Skin barrier terdiri dari sel-sel kulit yang keras, protein, dan asam lemak. Komponen tersebut berfungsi untuk menjaga kelembapan kulit serta melindungi kulit dari radikal bebas, kuman, zat kimia berbahaya, dan paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari.
Kulit terdiri dari beberapa lapisan, mulai dari epidermis, dermis, dan hipodermis. Skin barrier atau bisa juga disebut dengan stratum korneum terletak di lapisan paling atas epidermis. Jaringan skin barrier tersusun oleh kolesterol, asam lemak, dan ceramide.
Advertisement
Skin barrier memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan kulit, yaitu melindungi kulit dari kerusakan akibat polusi, sinar ultraviolet, zat kimia, kuman, dan bakteri, serta menjaga kelembapan kulit.
Skin barrier yang sehat dapat menghalangi air dalam tubuh menguap melalui pori-pori kulit, sehingga tidak terjadi dehidrasi dan kulit juga tidak kering. Itulah sebabnya, jika skin barrier rusak, bisa muncul keluhan berupa kulit kasar, kering, kusam, dan bersisik.
Selain itu, karena lapisan pelindungnya rusak, kulit menjadi lebih sensitif, sehingga mudah mengalami iritasi, jerawat, infeksi, dan berbagai masalah kulit lainnya. Kondisi ini bisa membuat kulit gatal, perih, kemerahan, dan akhirnya muncul bercak-bercak hitam.
Penyebab rusaknya skin barrier
Kerusakan pada skin barrier dapat disebabkan oleh banyak hal, baik dari faktor luar maupun dalam tubuh. Berikut penyebab rusaknya skin barrier yang penting kamu ketahui:
1. Lingkungan yang terlalu lembab atau kering
2. Terlalu sering terkena sinar UV tanpa adanya perlindungan yang cukup, seperti sunscreen atau sunblock
3. Terpapar zat yang bisa memicu munculnya reaksi alergi (alergen), misalnya debu atau serbuk sari
4. Terpapar bahan kimia yang terlalu keras, misalnya kaporit
5. Terlalu sering mencuci wajah
6. Over-exfoliation atau terlalu sering melakukan metode eksfoliasi
7. Penggunaan produk skincare yang tidak tepat dan bersifat iritatif, termasuk yang mengandung merkuri
8. Sering mandi dengan air panas
9. Stres yang tidak dikelola dengan baik
10. Cedera
11. Proses penuaan
12. Riwayat dermatitis atopik dan psoriasis
13. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat golongan kortikosteroid
14. Pola hidup yang kurang sehat, seperti merokok, konsumsi makanan tidak sehat, minum minuman beralkohol, dan kurang tidur
15. Penyakit tertentu, seperti diabetes
Cara memperbaiki skin barrier yang rusak
Selain mengobati gangguan pada kulit sesuai dengan penyebabnya, skin barrier yang rusak juga perlu diperbaiki. Dengan begitu, gangguan di kulit akan lebih cepat sembuh dan tidak muncul gangguan atau penyakit kulit lainnya.
Ada beberapa cara memperbaiki skin barrier yang efektif dan bisa dilakukan sendiri di rumah secara rutin, yaitu:
1. Gunakan air dingin saat mandi
Mandi dengan air yang terlalu panas akan mengikis lapisan minyak alami pada skin barrier yang berfungsi menahan air di dalam kulit. Akibatnya, kulit menjadi kering.
Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada skin barrier dan membantu proses perbaikannya, Anda disarankan mandi dengan air dingin atau air hangat suam-suam kuku. Selain itu, jangan mandi terlalu lama, cukup 5–10 menit saja.
2. Gunakan sabun berbahan lembut
Kebanyakan sabun mandi mengandung sodium lauryl sulfate (SLS) atau surfaktan. Senyawa ini sebenarnya berfungsi untuk membersihkan kotoran di kulit. Namun, surfaktan termasuk bahan kimia keras yang bisa merusak skin barrier dan membuat kulit kering.
Cara memperbaiki skin barrier yang rusak karena hal tersebut adalah mengganti sabun mandi Anda dengan sabun yang mengandung bahan alami, seperti cocoa butter, minyak zaitun, aloe vera, atau jojoba. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan sabun yang mengandung gliserin untuk melembapkan kulit.
3. Lakukan eksfoliasi secukupnya
Eksfoliasi merupakan perawatan kulit yang dilakukan untuk mengangkat sel-sel kulit mati di permukaan kulit. Tujuannya adalah agar sel-sel kulit yang telah mati dapat digantikan dengan sel-sel kulit yang baru dan sehat.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, eksfoliasi yang dilakukan secara berlebihan atau terlalu sering dapat merusak skin barrier, bahkan bisa melukai kulit. Namun, eksfoliasi juga perlu dilakukan, karena sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit bisa membuat kulit kusam dan kasar, serta menyumbat pori-pori.
Jadi, lakukanlah eksfoliasi secukupnya dengan cara yang aman, misalnya dengan produk yang mengandung alpha hydroxy acids (AHA). Bahan eksfoliasi ini tergolong aman dan lembut bagi kulit.
4. Hindari gesekan pada kulit
Cara memperbaiki skin barrier juga bisa dengan menjaga kulit dari gesekan yang kasar. Cara ini akan mencegah kerusakan yang lebih parah dan membantu proses perbaikan skin barrier oleh tubuh.
Menggaruk juga termasuk gesekan pada kulit yang bisa membuat skin barrier rusak. Jadi, walaupun kulit Anda gatal, usahakan untuk tidak menggaruk atau menggeseknya dengan bahan yang kasar. Lebih baik gunakan salep atau losion antigatal untuk meredakannya.
Mengeringkan tubuh dengan handuk setelah mandi juga bisa menyebabkan gesekan pada kulit bila handuknya kasar atau handuk digosokkan ke kulit. Sebaiknya, gunakan handuk yang lembut dan daya serapnya baik. Alih-alih menggosokannya ke kulit, cukup tepuk-tepukkan handuk ke kulit untuk menyerap sisa air.
5. Pakai losion kulit secara rutin
Cara memperbaiki skin barrier yang sangat penting tetapi sering diabaikan adalah mengoleskan losion ke kulit. Losion dapat melembapkan kulit dengan cara menahan kandungan air di dalam kulit agar tidak mudah menguap.
Meski begitu, pilihlah losion dengan bahan yang lembut dan aman bagi kulit. Untuk membantu proses perbaikan skin barrier oleh tubuh, Anda dapat menggunakan pelembap dengan kandungan gliserin, hyaluronic acid, dan urea. Bahan-bahan tersebut efektif untuk memulihkan skin barrier.
Losion yang mengandung niacinamide juga bisa menjadi pilihan. Menurut penelitian, bahan yang merupakan vitamin untuk kulit ini mampu meningkatkan fungsi skin barrier. Selain itu, niacinamide juga bisa membuat kulit lebih cerah, menangkal efek radikal bebas pada kulit, bahkan mencegah kerutan dan tanda penuaan dini lainnya.
Agar efek losion untuk menahan kelembapan kulit bisa maksimal, oleskan losion segera setelah mandi dan mengeringkan badan dengan handuk, di saat kulit masih dalam kondisi lembap.
6. Hindari kebiasaan yang merusak kulit
Sadar atau tidak, mungkin kamu masih sering melakukan kebiasaan-kebiasaan yang sebenarnya berdampak buruk bagi kulit, misalnya mandi terlalu lama atau dengan air yang hangat, dan menggaruk kulit dengan kasar. Jika kamu masih melakukannya, coba deh mulai saat ini hentikan kebiasaan tersebut.
Saat mencukur rambut kamu juga perlu hati-hati. Lumasi dengan krim, gel, atau losion khusus, sebelum mencukur dan cukur rambut searah dengan tumbuhnya rambut. Selain itu, kamu disarankan segera memakai pelembap atau losion setelah mandi guna menjaga dan mengunci kelembapan kulit.
7. Lindungi kulit dari sinar matahari
Melindungi kulit dari sinar matahari dapat dilakukan dengan menggunakan tabir surya atau losion yang diperkaya SPF atau UV filter saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari. Ini adalah cara memperbaiki skin barrier yang penting karena dapat melindungi kulit dari sinar UV yang berdampak buruk pada skin barrier.
Selain itu, sebisa mungkin hindari beraktivitas lama di bawah terik matahari. Bila memang harus, kenakan topi, payung, atau baju lengan panjang untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
8. Jangan merokok
Merokok dapat mempersempit pembuluh darah, sehingga suplai oksigen dan nutrisi ke kulit berkurang. Bahan-bahan kimia di dalam rokok juga dapat menurunkan produksi kolagen dan elastin yang menjaga kekenyalan kulit. Akibatnya, kulit jadi kendur dan keriput.
Untuk memulihkan skin barrier dan menjaga fungsinya tetap optimal, jangan merokok dan hindarilah paparan asap rokok. Bukan hanya sebagai cara memperbaiki skin barrier, berhenti merokok juga dapat mengurangi risiko terjadinya kanker kulit.
9. Cukupi asupan nutrisi
Untuk memperbaiki skin barrier, tubuh memerlukan asupan nutrisi yang cukup. Oleh karena itu, perhatikan jenis dan jumlah makanan yang Anda konsumsi. Penelitian menunjukkan bahwa pola makan sehat dan bergizi seimbang dapat memperbaiki skin barrier dan mengoptimalkan fungsinya.
Untuk mendapatkan kulit yang sehat dan glowing, konsumsilah lebih banyak sayur berdaun hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Jangan lupa untuk mencukupi asupan cairan dengan minum air putih, agar kelembapan kulit terjaga.
Skin barrier merupakan garda terdepan dalam perlindungan tubuh. Jika skin barrier rusak, bukan hanya kesehatan kulit yang terancam, tetapi juga kesehatan tubuh secara umum.
Untuk memulihkan perisai bagi kulit dan tubuh ini, berbagai cara memperbaiki skin barrier di atas perlu dilakukan secara konsisten karena proses pemulihan skin barrier membutuhkan waktu. Cara-cara tersebut juga perlu dijadikan kebiasaan agar skin barrier yang telah pulih bisa tetap terjaga.
Apabila kerusakan skin barrier sudah sampai menimbulkan gangguan atau penyakit pada kulit, konsultasikanlah ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan penyebabnya. Menjalani pengobatan dari dokter sambil menerapkan cara memperbaiki skin barrier di atas akan mempercepat pemulihan gangguan kulit. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |