Hukum dan Kriminal

Ribuan Peternak Lebah Adukan PT MBM Cirebon ke Polisi

Selasa, 17 Januari 2023 - 21:21 | 587.57k
Puluhan peternak lebah klanceng selalu perwakilan ribuan peternak mitra PT MBM Cabang Cirebon usai melakukan pelaporan ke Polisi. (Foto: Muslimin/TIMES Indonesia)
Puluhan peternak lebah klanceng selalu perwakilan ribuan peternak mitra PT MBM Cabang Cirebon usai melakukan pelaporan ke Polisi. (Foto: Muslimin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, CIREBON – Ribuan peternak lebah klanceng melaporkan PT MBM (Mahakarya Berkah Madani) cabang Cirebon ke Polisi. Pasalnya, mereka mengaku merasa dirugikan oleh mitra mereka tersebut karena hasil panen sejak September 2022 yang lalu belum dibayarkan. 

Bahkan, mereka menduga PT MBM akan mempailitkan diri. Hal ini terlihat dari ajuan pailit dari PT MBM yang diajukan di Pengadilan Niaga Jakarta, dan akan diputuskan pada tanggal 19 Januari 2023 besok. 

Advertisement

Ketua perkumpulan peternak lebah klanceng nasional Indonesia cabang Cirebon, Amad menjelaskan, sejak bulan September 2022 ribuan peternak menuntut pembayaran hasil panen ke PT MBM. Namun, sampai Januari 2023 belum ada pembayaran hasil panen, sehingga ribuan petani mengalami kerugian hingga ratusan miliar.

"Sampai sekarang belum ada pembayaran hasil panen, jelas kami merugi. Kami sudah berusaha untuk melakukan komunikasi ke pihak PT MBM tapi mereka hilang tidak ada kabar," jelasnya, saat menggelar konferensi pers di Cirebon, Selasa (17/1/2023). 

Amad mengatakan, pihak perusahaan nampaknya tidak bersikap kooperatif. Hal ini kemudian membuat ribuan peternak lebah klanceng melaporkan ke pihak Polres Cirebon Kota dengan dugaan tindakan penipuan dan penggelapan. 

"Sebelumnya PT MBM menginformasikan bahwa tanggal 20 Januari 2023 nanti akan dilakukan pembayaran. Tapi sepertinya kami tidak melihat indikasi adanya niat untuk melakukan pembayaran," katanya. 

"Akhirnya kami sepakat untuk laporkan kasus ini ke Polres Cirebon Kota atas dugaan penipuan dan penggelapan," tambahnya. 

Amad menuturkan, alasan dari PT MBM terlambat membayar karena ada permasalahan pada IT yang berimbas terhadap terhambatnya pengiputan data. Menurutnya, kejadian gagal ini tidak hanya terjadi pada cabang Cirebon saja, bahkan pelaporan kepada Polisi juga dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Banten, Riau, Cikarang.

"Untuk data sementara yang kita himpun, ada sekitar 4 ribuan peternak lebah dari cabang Cirebon tapi kemungkinan bisa lebih. Jika dikalkulasikan lagi, masing-masing peternak mengalami kerugian puluhan sampai ratusan juta rupiah," pungkasnya. 

Untuk informasi, PT MBM bergerak dalam bidang pengembangbiakan lebah klanceng penghasil madu yang bermitra dengan masyarakat di sejumlah daerah, termasuk di Cirebon. Pengembangbiakan lebah klanceng ini, masyarakat umum bisa membeli paket bibit lebah yang sudah disediakan dalam bentuk wadang kandang atau stup.

Terkait kemitraan, PT MBM membuka pengembangbiakan lebah klanceng dan diikuti ribuan mitra di wilayah Cirebon, dengan cara membeli bibit lebah yang sudah disediakan dalam wadah kotak (stup) yang sudah membentuk koloni dan siap berkembang biak.

Untuk setiap stup nya, PT MBM mematok harga sebesar Rp1,2 juta. Dimana untuk masing-masing stup bisa dipanen setiap 4 bulan dengan keuntungan sebesar Rp400 ribu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES