Hukum dan Kriminal

4 Tersangka Pembunuh Mahasiswa Unitri Teridentifikasi, Polisi Buru Pelaku

Selasa, 27 Juni 2023 - 16:36 | 82.39k
Garis polisi melintang di kafe yang menjadi TKP bentrokan berujung tewasnya satu mahasiswa Unitri Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Garis polisi melintang di kafe yang menjadi TKP bentrokan berujung tewasnya satu mahasiswa Unitri Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Persitiwa tewasnya satu mahasiswa Universitas Tribhuana Tunggadewi (Unitri) Malang asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni Keisnael Murri hingga kini masih terus bergulir.

Pihak kepolisian mengaku telah mengidentifikasi empat tersangka pembunuh mahasiswa Unitri tersebut. Hal ini disampaikan oleh Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto.

Advertisement

Pria yang akrab disapa Buher juga memastikan pihak Polresta Malang Kota membantu jajaran Polres Malang untuk membantu pencarian empat tersangka yang telah teridentifikasi tersebut.

"Kami membantu untuk melakukan pencarian terhadap empat orang tersangka yang sudah teridentifikasi," ujar Buher, Selasa (27/6/2023).

Buher mengungkapkan, koordinasi ini dilakukan, karena Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan berada di wilayah Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang atau di belakang kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Namun, buntut dari pembunuhan tersebut pun meluber hingga ke wilayah Kota Malang, tepatnya terjadi aksi sweeping yang diduga balas dendam sekelompok orang untuk mencari pelaku pembunuhan di wilayah Tlogomas, Kota Malang.

Dengan begitu, pihak Polresta Malang Kota pun melakukan peningkatan pengamanan dengan membentuk tim patroli untuk menjaga di beberapa asrama, kos-kosan hingga kampus yang terindikasi merupakan tempat dari para mahasiswa asal NTT tersebut tinggal.

"Kita jaga agar tidak ada lagi aksi sweeping ataupun balas dendam. Beberapa malam kemarin sempat terjadi. Kami sudah koordinasi dengan tokoh-tokoh yang ada juga," ungkapnya.

Seperti pada berita sebelumnya, pihak Keluarga Besar Indonesia Timur Bersatu (KBITB) sudah melakukan komunikasi dan meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi di wilayah Malang Raya.

Hal ini telah diterima dan dikonfirmasi oleh Buher bahwa dari pihak perwakilan KBITB Malang Raya telah melakukan koordinasi dan meminta maaf.

"Sudah ada permohonan maaf, jadi mereka sudah diterima kembali. Nah ini sebenarnya konflik antar mahasiswa asal NTT, bukan antara warga Malang dengan mahasiswa NTT. Ini perlu dicatat," tegasnya.

Ia juga meminta masyarakat untuk mempercayakan kasus ini ditangan pihak kepolisian hingga tuntas. Buher juga akan memastikan bahwa wilayah Kota Malang akan kembali aman dan kondusif.

"Kita juga dibantu dari Polda Jatim turun tangan mencari pelaku. Kemudian dari Kodim, Korem hingga Satpol PP membantu untuk kembali menciptakan kondisi aman dan kondusif untuk Kota Malang," katanya.

Polres Malang Periksa 20 Saksi

Sementara, pihak Polres Malang juga terus melakukan pendalaman kasus. Sampai saat ini, setidaknya sudah ada 20 saksi yang diperiksa secara berkala oleh tim Satreskrim Polres Malang.

"Informasi terakhir saksi yang sudah diperiksa lebih dari 20 orang," ungkap Kasi Humas Polres Mala g, Iptu Achmad Taufik.

Saksi-saksi yang diperiksa oleh pihak Polres Malang, diantaranya mereka yang berada di lokasi kejadian untuk memastikan rentetan kejadian hingga menewaskan satu mahasiswa.

"Saksi diantaranya ada dari kelompok panitia pesta kelulusan yang digelar di sebuah kafe itu. Ada juga saksi dari kakak kelas korban," ucapnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES