Hukum dan Kriminal

Dipicu Sakit Hati, Anak dan Ayah di Probolinggo Bacok Ibu Kandung Hingga Meninggal

Jumat, 29 September 2023 - 14:28 | 92.51k
Nur saat ditangkap petugas Satreskrim Polres Probolinggo Kota. (Foto: Rizky Putra Dinasti/TIMES Indonesia)
Nur saat ditangkap petugas Satreskrim Polres Probolinggo Kota. (Foto: Rizky Putra Dinasti/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Diduga karena sakit hati, seorang anak dan ayah di Kabupaten Probolinggo tega menghabisi ibunya sendiri dengan cara membacoknya delapan kali. Kejadian ini terjadi pada Jumat, (29/9/2023), di Dusun Sungai Tengah, Desa Patalan, Kecamatan Wonomerto.

Korban dalam kejadian tersebut adalah Aryati (35), yang merupakan warga Desa Jrebeng, Kecamatan Wonomeerto, Kabupaten Probolinggo. Aryati meninggal setelah dibacok oleh suaminya, Bambang (40), dan anak pertamanya, Muhammad Nur (20).

Advertisement

Kepala Desa Jrebeng, Kecamatan Wonomerto, Ruslan (56), menjelaskan bahwa sebelumnya keluarga mereka sudah tidak harmonis. Bahkan, sekitar setahun yang lalu, keduanya memutuskan untuk bercerai. Perceraian mereka diduga disebabkan oleh kehadiran orang ketiga, yaitu Buasan (35), seorang warga Desa Besuk, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo.

“Infonya Aryati dan Buasan ini sudah menikah siri dan bercerai dengan pasangan sebelumnya,” jelas Ruslan.

Selanjutnya, Ruslan menjelaskan bahwa saat bulan puasa beberapa waktu lalu, rumah Aryati dibakar oleh anak pertamanya, Muhammad Nur. Karena pelaku pembakaran tersebut adalah anak kandungnya sendiri, keluarga Aryati memutuskan untuk tidak melaporkannya ke Polres Probolinggo Kota.

“Jadi beberapa bulan yang lalu, mungkin saat bulan puasa, rumah di Jrebeng ini dibakar oleh Muhammad Nur, anak pertamanya. Karena Aryati tidak memiliki rumah, dia tinggal bersama Buasan yang sudah nikah secara siri. Mereka juga tidak melaporkan kejadian kebakaran rumah ini kepada pihak kepolisian," imbuh Ruslan saat ditemui di Kamar Mayat RSUD Muhammad Saleh, Kota Probolinggo.

Ternyata, rasa sakit hati Bambang dan anak pertamanya, Nur, tidak berhenti di situ saja. Bahkan, Nur beberapa kali mengungkapkan bahwa dia merasa kesal dan ingin membunuh ibu kandungnya itu.

"Saya beberapa kali dihubungi oleh Nur, bahkan saya mengajaknya untuk bertemu langsung dengan saya. Namun Nur, yang menghubungi melalui telepon genggam, mengatakan bahwa dia tidak memiliki masalah dengan saya, tetapi masalahnya adalah dengan ibu kandungnya, Aryati," kata Muhammad Rofik (20), yang merupakan anak Buasan dari istri sebelumnya.

Puncaknya, ketika Buasan hendak mengantar Aryati pergi bekerja, mereka dihadang oleh Bambang dan Nur. Tanpa banyak kata, mereka langsung menyerang Aryati. Bahkan, Buasan yang mencoba melarikan diri mencoba menghentikan mereka dengan melemparkan batu. Namun, aksi keji itu tak bisa dihentikan. Aryati meninggal di jalan, masuk Desa Patalan, Kecamatan Wonomerto, dengan delapan luka bacok di sekujur tubuhnya.

Selanjutnya petugas langsung memburu Bambang dan Nur, sementara Aryati yang terluka parah dan terbaring di saluran irigasi dibawa ke Kamar Mayat RSUD Muhammad Saleh, Kota Probolinggo.

Tak lama setelahnya, kedua pelaku berhasil ditangkap oleh Petugas Satreskrim Polres Probolinggo Kota. Saat ditanya oleh penyidik, Bambang mengakui bahwa ia melakukan aksi pembacokan dengan sengaja karena merasa sakit hati. Hal ini karena istrinya sedang berselingkuh dengan orang lain.

Selain itu, ia juga mengaku bahwa Buasan telah menyerangnya terlebih dahulu menggunakan batu.

"Jadi saya diserang dulu dengan menggunakan batu, selain itu istri saya selingkuh, sehingga saya membacoknya,” ungkap Bambang. 

Hingga saat ini, anggota Satreskrim Polres Probolinggo Kota masih mendalami kasus pembunuhan dengan motif asmara tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES