Tersangka Mutilasi Istri di Malang Jalani Tes Kejiwaan, Ini Hasilnya

TIMESINDONESIA, MALANG – Tersangka bernama James Lodewyk Tomatala (61) telah menjalani tes kejiwaan usai dirinya tega memutilasi istrinya bernama Ni Made Sutarini (55). Tes kejiwaan dilakukan usai James ditangkap oleh pihak kepolisian, Minggu (31/12/2023) lalu.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan asesmen psikologis kejiwaan terhadap tersangka.
Advertisement
Hasilnya, tidak ada dugaan bahwa tersangka mengalami gangguan kejiwaan usai dengan tega memutilasi istrinya menjadi 10 bagian.
"Asesmen psikologis tidak ada dugaan bahwa tersangka mengalami gangguan kejiwaan," ujar Danang, Selasa (2/1/2024).
Dengan begitu, bisa dipastikan bahwa tersangka tega membunuh dan memutilasi istrinya dalam keadaan sadar seutuhnya.
"Dalam keadaan sadar, jiwa yang tidak sedang terpengaruh gangguan psikologis. Jadi sadar dan tahu akibat perbuatannya," ungkapnya.
Disisi lain, hasil pengakuan tersangka tega memutilasi istrinya, dikarenakan jengkel dan marah, karena sang istri sudah pergi meninggalkan rumah hampir satu tahun, atau 5 bulan 25 hari.
Tak hanya itu, tersangka juga sempat menduga bahwa ada pihak ketiga dalam rumah tangganya, namun hal tersebut tak dapat terbuktikan sama sekali.
"Ada dugaan bahwa korban meninggalkan rumah, karena adanya orang ketiga. Padahal, itu tidak bisa dibuktikan sama sekali," tuturnya.
Sementara, pihak kepolisian sudah memeriksa 7 saksi dalam kasus mutilasi ini. Mulai dari anak korban, tetangga hingga tersangka.
Ternyata, korban meninggalkan rumah karena merasa tak kuat atas perlakuan kekerasan korban selama pernikahan.
Korban pun melarikan diri ke rumah saudaranya di Pulau Bali. Kemudian, tersangka mencari informasi keberadaan korban melalui tempat kerjanya dan berhasil mendapati korban datang ke Malang guna mengikuti kegiatan tempat kerjanya di Malang.
"Saat dijemput dan dibawa pulang, korban langsung dipukul hingga dicekik di rumahnya. Setelah melihat korban sudah meninggal, pelaku memotong korban menjadi 10 bagian," terangnya.
Alhasil, setelah salah satu warga tahu adanya mayat korban yang ditaruh dalam ember, tersangka pun kebingungan dan menyerahkan diri ke pihak kepolisian.
"Tersangka merasa bingung. Setelah kebingungan dia menyerahkan diri," tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |