Remaja di Surabaya Babak Belur Dipukul Temannya Sendiri
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Seorang pelajar di Surabaya, AL (17) menjadi korban aksi pengeroyokan oleh temannya sendiri. Perselisihan kecil diduga menjadi pemicu pertengkaran hingga korban mengalami luka pada bagian tubuh dan kepala.
Pengeroyokan tersebut diduga dipicu karena ada permasalahan anak-anak di sekolah. Kemudian terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi.
Advertisement
AL dikeroyok oleh pelaku yang masih remaja di wilayah Siwalankerto Selatan, Wonocolo Surabaya. Akibatnya, korban mengalami luka pada bagian kepala dan tubuh.
Ibu korban AL, Yuliana Hutabarat mengatakan pengeroyokan terjadi di kawasan Jalan Siwalankerto Selatan Kamis sore (5/9/2024) lalu.
Korban AL saat itu diajak Cash On Delivery (COD) knalpot oleh temannya NF dan AD. "Tiba-tiba dia pulang setelah magrib sudah babak belur," ujarnya, Kamis (12/9/2024).
Dia menjelaskan anaknya menjadi korban pengeroyokan di sebuah rumah Kawasan Siwalankerto Selatan.
Kejadian bermula saat korban tiba di rumah Jalan Siwalankerto Selatan. Di lokasi saat itu sudah ada beberapa pelaku. Saat itu AL datang sendiri, dia dipaksa temannya masuk rumah. Tidak lama korban dipukuli di bagian wajah, kepala dan tubuhnya.
Tidak cukup sekali dipukul, korban dibawa ke lapangan dan dipukul kembali. Usai kejadian, korban dijemput temannya dan dibawa pulang diantar ke rumah. Mengetahui anaknya babak belur, ibu korban melaporkan kejadian tersebut di Polsek Wonocolo.
"Anak saya posisi babak belur lebam di beberapa bagian. Sudah divisum dan CT scan juga sempat di diagnosa dokter gegar otak ringan. Tapi sudah diberi pengobatan, dia juga trauma sekolah," ujar Yuliana.
Kapolsek Wonocolo Kompol M Sholeh saat dikonfirmasi mengatakan untuk pelaku pengeroyokan yang masih berstatus anak di bawah umur sudah ditetapkan tiga tersangka. Saat ini dititipkan di Bapas.
"Tiga anak di bawah umur sudah ditetapkan tersangka. Mereka akan dititipkan di Bapas dan proses lanjut. Pemicu pengeroyokan tidak lain mereka bercanda berlebihan. Lalu ada yang emosi," tegasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |