Indonesia Positif

Inflasi Stabil, Wali Kota: Jaga Stabilitas sampai Akhir 2016

Senin, 21 November 2016 - 16:21 | 59.62k
Wali Kota Moch Anton memberi paparan dalam rakor di balaikota Malang beberapa saat lalu. (Foto:TIMES Indonesia)
Wali Kota Moch Anton memberi paparan dalam rakor di balaikota Malang beberapa saat lalu. (Foto:TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Kondisi inflasi Kota Malang hingga Oktober 2016 ini cukup stabil. Angka inflasi hanya 0,20 persen. Dengan kondisi ekonomi itu Kota Malang diprediksi akan stabil hingga akhir tahun.

Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Harga Menjelang Akhir Tahun di Balaikota Malang beberapa saat lalu, Senin (21/11/2016).  Rakor dipimpin langsung Wali Kota Malang H. Moch Anton. Tampak hadir Sekkota Dr Drs Idrus, MS, Forkopimda Kota Malang, Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Malang, seperti Pertamina, Bulog, BPS, Bank Indonesia, dan SKPD terkait. 

Advertisement

Rapat-HM-AntonYZMlv.jpg

Kendati dalam kondisi stabil, Wali Kota Malang H. Moch Anton minta agar tetap waspada. Salah satunya dengan mengidentifikasi komoditi-komoditi utama penyebab inflasi. Dengan identifikasi itu, pemko bisa segera menentukan kebijakan dan langkah-langkah antisipasi untuk menciptakan stabilisasi harga. Terutama menjelang akhir tahun.

’’Saya berharap suplai pasokan bahan pangan termasuk elpiji dan BBM yang ada di Kota Malang harus bisa memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar yang akan melonjak tajam di akhir tahun nanti,” ujar wali kota yang akrab disapa Abah Anton ini.

Karena itu, sambung Anton, meski angka inflasi 0,20 persen, namun menjelang akhir tahun ini, inflasi bisa naik. Itu karena harga-harga bahan pokok diperkirakan meningkat. Apalagi sumbangan kelompok bahan pangan pada inflasi akhir tahun cukup tinggi.

’’Untuk mengantisipasi hal ini, saya juga berharap ada komitmen bersama antara Forkopimda, TPID, dan pemkot untuk tetap menjaga stabilitas dan keamanan Kota Malang. Terutama menjelang natal dan tahun baru yang akan datang,” pinta Anton.

Untuk diketahui, di Kota Malang, beberapa komoditas strategis yang perlu diwaspadai karena rentan mengalami kenaikan harga antara lain: cabai merah, cabai rawit, bawang putih, bawang merah, ayam ras, telur ayam ras, beras, minyak goreng, gula pasir, dan sayur sayuran.

Sementara, penyebab kenaikan harga yang berpengaruh pada inflasi antara lain oleh meningkatnya permintaan yang tidak diimbangi dengan jumlah pasokan. Selain itu perubahan iklim yang menyebabkan produksi pangan menurun; kelancaran distribusi pasokan terganggu, serta perkembangan informasi melalui media yang dapat mempengaruhi tingkat sensitivitas harapan masyarakat terhadap harga pangan.

’’Karakteristik meningkatnya inflasi Kota Malang dapat disebabkan karena tingginya tingkat permintaan pasar akan sebuah produk. Khususnya bahan pangan dari pada jumlah pasokan bahan yang minim. Untuk itu perlu dikendalikan,” tambah Dra Rinawati MM, kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Setda Kota Malang, 

Secara umum kondisi inflasi di Kota Malang cukup stabil bahkan bulan oktober tahun 2016 mengalami inflasi sebesar 0.20 persen. namun menjelang akhir tahun, harga bahan pokok di perkirakan meningkat, mengingat sumbangan kelompok bahan pangan pada inflasi akhir tahun cukup tinggi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES