Keseruan Siswa Thailand dan SMAN 9 Malang Belajar di Ma Chung

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Universitas Ma Chung Malang menerima kunjungan siswa-siswi dari Nakhonsawan School Thailand dan SMAN 9 Malang, Selasa (24/10/2017). Mereka berkumpul di Ruang Li Zheng Dao Theater Room. 

Kunjungan para siswa dari Thailand ke kota Malang merupakan buah manis dari kerja sama yang dijalin dengan SMAN 9 Malang.

Advertisement

“Kami menyampaikan apresiasi kepada Universitas Ma Chung bahwa hari ini kami bisa mengunjungi kampus dan beraktivitas disini,” kata Dr. Abdul Tedy, M.Pd Kepala SMAN 9 Malang dalam sambutannya.

Ia mengharapkan adanya peningkatan kerjasama dengan Universitas Ma Chung. Sebab ia menilai banyak masukan positif yang didapat selama bekerjasama. “Kami mengunjungi salah satu universitas terbaik di Malang, banyak sekali masukan positif dari para alumni kami yang saat ini belajar di Universitas Ma Chung, dan mereka sangat ingin kerja sama antara SMAN 9 dan Universitas Ma Chung semakin ditingkatkan,” terangnya.

Senada dengan Dr. Abdul Tedy, perwakilan dari Nakhonsawan School Thailand pun merasa bahwa kunjungan ini begitu bermanfaat dan berharap para murid dapat belajar dari kegiatan yang hari ini dilakukan di Universitas Ma Chung.

Dalam kunjungan hari ini, para siswa dari kedua sekolah belajar mengenai tiga hal pentingnya belajar di luar negeri, belajar menarikan tarian Jawa, dan kesenian khas Tiongkok. Semua materi dikemas dalam kegiatan yang menarik seperti kaligrafi, paper cutting, dan Chinese knot.

“Saya sangat senang kami bisa belajar budaya di universitas yang sudah punya nama di Indonesia,” demikian ujar seorang siswa Thailand memberi kesaksian.

Sebagaimana diketahui, Universitas Ma Chung juga menerapkan experiential learning dalam pengajarannya. Tidak hanya belajar teorinya, namun mahasiswa juga didorong untuk mendapatkan pengalaman belajar yang utuh di lapangan.

“Mahasiswa kami dorong untuk mendapatkan pengalaman belajar, jika perlu hingga ke luar negeri, dan kami sudah siapkan berbagai program menarik untuk itu,” terang Jasmin S. Simon, salah satu dosen yang juga bertugas di Kantor Urusan Internasional Universitas Ma Chung.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.