Indonesia Positif

Pertahankan Tanaman Obat Asli Tengger, Mahasiswa UWG Lakukan ini

Kamis, 05 April 2018 - 11:55 | 45.99k
Tia Wulandari. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Tia Wulandari. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Gaya hidup sehat berbasis back to nature marak di masyarakat. Herbal menjadi pilihan untuk dikonsumsi. Baik obat-obatan, maupun vitamin serta asupan gizi.

Fenomena ini ditangkap oleh Tia Wulandari, dara manis kelahiran Banjarbaru, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang semester enam. Ia bahkan memilih kaki Gununh Semeru, Tengger sebagai daerah penelitiannya.

Advertisement

Menurut Tika wilayah ini kaya akan tanaman obat. Sayangnya banyak diambil oleh pelancong asing dan dikembangkan di negaranya. "Bahkan mereka mengklaim tanaman tersebut berasal dari negaranya, hal ini tak boleh dibiarkan, wilayah Tengger dengan segala budayanya harus mendapat perlindungan dari berbagai sisi," ucapnya.

Bersama Wahyu Nur Arifin dan Krisna, Tia menemukan pembimbing yang tepat untuk proposal PKM PSH nya, yaitu Dr. Purnawan Dwikora Negara, SH, MH, pegiat lingkungan yang juga Dekan Fakultas Hukum Kampus Inovasi UWG. 

"Saya agak kesulitan mencari bahan dan peraturan daerah yang mengatur lebih detil mengenai perlindungan hukum terhadap tanaman obat ini," cerita gadis ber IPK 3.95 ini.

Bimbingan Pupung (demikian Purnawan DN lebih dikenal), berhasil mengantarkan Tia lolos seleksi dengan judul gagasannya Perlindungan Hukum terhadap Etnofarmakologi Tanaman Obat Suku Tengger dari Biopiracy bagi Kepentingan Industrialisasi Farmasi. 

Setelah pengumuman lolosnya gagasan ini, langkah yang akan diambil oleh Tia dan timnya adalah mempersiapkan bahan dan mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk menindaklanjuti PKM PSH (Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian Sosial Humaniora) nya. 

Dara tinggi semampai yang pernah merasakan PIMNAS ini berharap ilmunya dapat bermanfaat khususnya untuk masyarakat Suku Tengger dan kita semua tergerak untuk ikut menjaga tanaman obat yang menjadi bagian dari kekayaan hayati Bumi Nusantara ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES