Faruq Ubaidillah, Alumni Unisma Malang Dengan Segudang Pengalaman Jurnal Internasional

TIMESINDONESIA, MALANG – M. Faruq Ubaidillah, alumni Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unisma Malang mengantongi banyak pengalaman dalam jurnal internasional.
"Menulis artikel itu butuh passion. Semua orang bisa menulis dan dimuat dijurnal yang bereputasi. Apalagi seorang dosen dengan tugas utamanya tri dharma yang didalamnya ada tuntutan memuat tulisan ilmiah pada jurnal bereputasi," kata Faruq.
Advertisement
Karena itu, lanjut Faruq perlu usaha yang istiqomah dan konsistensi mengembangkan keilmuan agar kita semua dapat menjaga keistiqomahan menulis ini. I
Faruq Ubaidillah tercatat sebagai mahasiswa Unisma di program studi Pendidikan Bahasa Inggris tahun 2011 dan lulus tahun 2015. kegemarannya dalam dunia tulis menulis terlebih dalam tulisan ilmiah diasah ketika Faruq menjadi Ketua Himaprodi Bahasa Inggris dan menjadi ketua tim debat FKIP Unisma.
Membaca banyak sumber untuk bahan debat inilah Faruq tertarik pada dunia publikasi ilmiah.
Terbukti saat ini M. Faruq Ubaidillah mempunyai segudang kegiatan terkait publikasi ilmiah. Diusinya yang masih sangat muda, Faruq sudah terlibat sebagai reviewer di beberapa jurnal pengajaran bahasa Inggris baik skala nasional maupun Internasional.
Seperti International Journal of Language Teaching and Education (IJoLTE) milik Universitas Jambi. Selain itu juga menjadi reviewer pada jurnal nasional terindex SINTA 2 dan 3 seperti Register Journal milik IAIN Salatiga, DIVISION Journal milik UIN Walisongo Semarang, Journal of English Educators Society (JEES) milik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Journal of English Education and Linguistics Studies (JEELS) mlik IAIN Kediri, dan JOURNEY Journal milik IKIP Budi Utomo, Malang.
Yang lebih membanggakan lagi saat ini tulisan Faruq sudah dimuat di The Journal of Asia TEFL indexed in Scopus Q2 dan ESCI Thomson Reuters, dan di TEC Publication, Korea TESOL Journal.
Masih sangat muda dengan prestasi gemilang inilah Faruq kini mengisi berbagai workshop di kampus-kampus di Indonesia terkait dengan publikasi internasional.
Meski begitu Faruq tak besar kepala, ia mengakui semua prestasinya itu berkat bimbingan dari para dosen di Unisma.
“Bagi saya Unisma adalah segalanya. Di Unisma Malang saya belajar memupuk kepercayaan diri, integritas akademik, dan kegigihan mendalami ilmu dari para dosen,” tutup Faruq. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |