Platform Klinik Gigi Berbasis Web Kelola.net dari Alumnus FKG Unair Surabaya, Seperti apa?

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Alumnus Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unair Surabaya sukses mengembangkan platform berbasis web-based dengan integrated management system bernama Kelola.net.
Akhmad Farkhan Azmi, alumnus FKG itu menjelaskan program itu berfungsi untuk membantu para pelaku dunia kesehatan gigi, utamanya para dokter, dalam mengelola klinik mereka.
Advertisement
Dari Usaha Fotocopy hingga Start-up
Ketertarikan Farkhan, sapaan akrab Akhmad Farkhan Azmi terhadap bidang entrepreneur telah terpupuk sejak dirinya menjalani program sarjana dan profesi di FKG Unair. Beberapa usaha pun pernah dilakoninya. Mulai jasa fotocopyhingga berdagang cokelat kurma dan batik tulis. Namun, ketiganya berakhir kurang memuaskan.
”Saya sempat berpikir untuk menyerah saja. Tetapi, di satu sisi, saya masih penasaran kenapa kok (bisnisnya, Red) belum berhasil,” ungkap Farkhan.
Insting berwirausahanya tergerak tatkala ia kembali menemukan ritme yang sesuai saat menjalankan bisnis alat kesehatan. Farkhan memutuskan untuk berbenah dan mempelajari hal-hal yang dirasa kurang sehingga usahanya kian membaik.
Di tengah perjalanan menempuh pendidikan pascasarjana Prodi AKK Minat Manajemen Pemasaran dan Keuangan Pelayanan Kesehatan (MPKPK) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair, Farkhan bertemu kembali dengan kawan lamanya, Raga Bhirhatihin Alfath, S.Kom., M.M.. Perjumpaan tersebut menuntun keduanya untuk merintis usaha bersama di bidang penginapan, yakni Syariah Rooms yang kelak menjadi cikal bakal Kelola.net.
Dari berbagai macam bisnis yang sempat ia geluti, sebagian di antaranya memang tidak berhubungan secaralangsung dengan basis ilmunya. Hal itu sempat diutarakan oleh dosen pembimbing Farkhan semasa kuliah sekaligus co-founder Kelola.net, Dr. Taufan Bramantoro, drg., M.Kes., saat berdiskusi dengannya perihal Enterprise Resource Planning (ERP) pada sebuah kesempatan.
”Berani ndak kamu bikin kayak gini (platform terkait dengan kesehatan gigi)? Ayo, rek. Mosok start-up (Syariah Rooms) e gak nyambung karo sekolahe,” ujar Farkhan menirukan sang dosen.
Berbekal pengetahuan yang ditekuninya selama kuliah, Farkhan lantas memberanikan diri untuk kembali menggaet Raga dalam mewujudkan platform di bidang kesehatan gigi.
Keduanya memutuskan untuk menggandeng kembali tim teknologi informasi (TI) yang juga telah terbentuk selama menjalankan bisnis Syariah Rooms. Setelah melalui proses yang cukup panjang, Kelola.net resmi diluncurkan pada Januari 2018 di Malang.
Lebih Dekat dengan Kelola.net
Bagi Farkhan, platform Kelola.net bukan hanya pembuktian atas tantangan dari sang dosen. Melainkan juga sebuah usaha untuk memberikan jawaban atas kehadiran Revolusi Industri 4.0, khususnya di bidang kesehatan.
Saat ini dunia medis memang sudah terbilang maju. Berbagai penemuan terus bermunculan. Sebut saja smart watch, inhaler digital, Watson Project hingga peluang terbukanya pelayanan medis jarak jauh atau telemedicine. Namun, untuk inovasi di bidang kesehatan gigi, belum terlalu banyak diciptakan.
”Saya bilang kepada Raga, bahwa potensi Revolusi Industri 4.0 di bidang kesehatan sangat besar dan Kelola.net bisa jadi pelopor. Platform ini diperkenalkan pertama kali secara soft launching dalam acara AIDENTEX tanggal 4–6 Oktober 2018 lalu. Kalau untuk grand launching sebenarnya April kemarin tetapi kami undur karena masih ada agenda pameran seperti Jatim Dentistry dan Sidoarjo Dentistry,” jelasnya.
Lantas, bagaimana wujud dari Kelola.net? Menurut Farkhan, Kelola.net merupakan aplikasi online berbasis integrated management system yang dapat membantu pengelolaan praktik dokter gigi, klinik gigi, hingga Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM).
”Pengerjaan Kelola memakan waktu yang cukup lama, yakni satu tahun lebih. Mulai dari pembuatan desain, koding hingga tahap penyempurnaan yang terus dilakukan hingga kini,” tutur laki-laki yang juga menjadi konsultan bagi beberapa klinik dan rumah sakit itu.
Meski masih relatif baru, Kelola.net telah menawarkan banyak fitur seperti e-rekam medis, e-booking, laporan keuangan, e-stock manajemen, e-unitcost, dan diskusi pakar. Dengan adanya fasilitas tersebut, para pelaku yang berkecimpung di bidang kesehatan gigi dapat melakukan manajemen data secara efektif melalui sistem cloud yang paperless.
”Bayangkan jika ada banyak pasien. Berapa lama waktu yang terbuang untuk mencari rekam medis? Dengan Kelola, semua akan serbacepat. Begitu juga dengan laporan keuangan. Tidak perlu menunggu akhir bulan untuk tahu omzet dan laba klinik,” tegasnya.
Saat ini, kelola telah bermitra dengan dokter gigi dan klinik gigi dari seluruh Indonesia dengan 250 pengguna aktif. Mereka berharap, pada 2019, jumlah penggunanya dapat mencapai 2.500 user. Sementara itu, Kelola.net sendiri telah menjaring 15 karyawan yang mendukung teknis terkait pengembangan website serta aplikasi berbasis android dan iOS.
Selain website, Farkhan dan timnya tengah mempersiapkan versi aplikasi yang nanti dapat diakses pada android dan iOS. Belakangan ini, mereka juga menambah fitur baru berupa Smart Clinic dengan menggunakan artificial intelegence serta melakukan penyempurnaan pada fitur diskusi pakar yang diharapkan dapat menjembatani transfer ilmu. Khususnya bagi para dokter di luar Jawa untuk tetap meng-update informasi seputar kesehatan.
“Oleh Dr. Taufan saya disarankan untuk segera merealisasikan fitur khusus pasien guna mempermudah konsultasi dan edukasi terkait kesehatan gigi dan mulut. Mengingat karies di Indonesia masih parah sekali. Dan, cashless manajemen agar metode pembayarannya semakin praktis,” ucap alumnus FKG Unair Surabaya itu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |