Padi Pocong Ada di Lokasi TMMD Reguler Pekalongan Dipanen Lebih Dini

TIMESINDONESIA, PEKALONGAN – Manusia memang tidak dapat melawan alam dan kehendak Tuhan YME. Namun manusia juga tidak boleh pasrah begitu saja dan tidak mau berusaha.

Kalimat di atas cocok disematkan kepada Jumirah (56), warga asal Dukuh Jlubang RT. 02 RW. 01, Pantirejo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, saat memanen dini padi di lahan bengkok desa yang dikelola Sekdes Pantirejo, Roni Kustriharto (40).

Advertisement

Buruh tani tersebut sebelumnya (20/3), mengikat padi milik mandornya menyerupai ikatan pocong, dengan dibantu sejumlah anggota Satgas TMMD Reguler 107 Kodim 0710 Pekalongan, dikarenakan yang roboh terkena angin, sehingga disebut masyarakat setempat dengan istilah “padi pocong”.

Disampaikan Roni Kustriharto, dirinya melaksanakan panen lebih awal karena dikhawatirkan akan mengalami kerugian karena padinya dimakan tikus sawah dan juga busuk karena terkena air maupun lumpur.

Walaupun hampir dipastikan sedikit mendapatkan keuntungan, sebagai petani dirinya menyatakan terbantu pengaspalan jalan sepanjang 2,5 kilometer lebar 3 meter di desanya.

“Jalan yang dibangun di TMMD itu, selain sebagai akses pendidikan dan kesehatan, nantinya juga akan sangat bermanfaat untuk pengangkutan hasil bumi. Sehingga jika petani mengalami hal ini, mereka tidak terlalu merugi karena harus membayar upah jasa angkut lebih mahal karena jalannya rusak,” ucapnya.

Ditanya terkait bantuan TNI beberapa hari yang lalu, dengan tegas dirinya mengucapkan terima kasih, karena bantuan itu dianggapnya merupakan support secara tidak langsung baginya, namun langsung kepada Jumirah.

“Saya ucapkan terima kasih kepada TNI yang sedang bertugas membangun fasilitas umum desa saya,” ucapnya mengapresiasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.