Indonesia Positif

Jaga Stabilitas Suplai Dahing Ayam, Penyukuh Atau Harga di Pasar Tradisional

Selasa, 21 April 2020 - 13:44 | 53.44k
kegiatan pemantauan pasokan dan harga ayam di pasar taradisional kota batu selasa, 21 april 2020
kegiatan pemantauan pasokan dan harga ayam di pasar taradisional kota batu selasa, 21 april 2020
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATU – Menteri Pertanian Dr .H.Syahrul Yasin Limpo S.H, M.Si. M.H, menginstruksikan kepada seluruh unit kerja lingkup Kementerian Pertanian agar melakukan upaya 11 bahan pokok.

Salah satunya menjaga stabilitas harga ayam di tengah pendemi Covid-19 dan menjelang bulan suci Ramadan.

Advertisement

bbpp-batu-b.jpg

Kementerian Pertanian berupaya menjaga keseimbangan pasokan dan stabilisasi harga ayam ras dengan mengoptimalkan operasional Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU). 

Hal ini dilakukan menyusul turunnya harga ayam hidup (live bird).

Badan Penyuluhan dan Pengenbangan SDM Pertanian sebagai unit Eselon I lingkup kementan, tentunya telah mengambil peran, melalui unit kerja pelaksana teknis (UPT) melakukan langkah pendekatan terhadap pelaku utama yaitu peternak dengan melakukan pendampingan inovasi teknologi pengolahan hasil ternak dan pelaku usaha tentunya adalah pedagang atau bakul melakukan pendekatan agar turut nenjaga stabilitas harga.

Pola pendekatan yang dilakukan tentunya diharapkan bagi peternak melalui kelompok tani dapat bersinergi dengan perusahaan yang notabene telah mengusai pasar, sehingga diperlukan mitra kerjasama kedua belah pihak di bawah pengawasan petugas atau aparat pemerintah yang berwenang.

bbpp-batu-c.jpg

BPPSDMP Kementan melakukan langkah preventif melalui unit pelaksana teknis BBPP Batu untuk melakukan monitoring langsung ke pasar tradisional Kota Batu di Jl. Dewi Sartika.

Hasil pantauan stok daging ayam untuk kebutuhan kota Malang dan Batu cukup, sedangkan harga relatif stabil dikisaran Rp 28.000 – 30.000/ kg. Demikian pula dengan kebutuhan pangan lainnya kecuali gula pasir dan bawang putih sedikit mengalami kenaikan. 

Hal ini dilakukan untuk mengetahui peryediaan kebutuhan dan harga daging ayam di tengah pendemi Covid -19 dan kebutuhan pangan menjelang bulan suci Ramadan.

Karena pasar untuk komoditas unggas di Indonesia saat ini didominasi fresh commodity, sehingga produk mudah rusak, maka diharapkan hasil usaha peternak agar tidak lagi dijual sebagai ayam segar melainkan ayam beku, ayam olahan, ataupun inovasi produk lainnya.

Oleh karena itu, diperlukan tingkat kemampuan bagi para peternak dalam penguasaan inovasi teknologi pengolahan hasil ternak melalui pola pedektan pelatihan.

"Jika hal ini dilaksanakan dengan baik, maka harga di peternak (farm gate) diharapkan tetap stabil atau normal,” terang Abu.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES