Indonesia Positif Surga Ramadhan

Beli Hasil Panen Petani, Lazismu Berharap Ketahanan Pangan Terjaga Saat Pandemi Covid-19

Minggu, 17 Mei 2020 - 13:22 | 57.29k
Panen raya jenis Padi Mekongga yang berada di lahan seluas 6.000 meter persegi hasil kolaborasi antara Lazismu dan petani binaan. (FOTO: Lazismu for TIMES Indonesia) 
Panen raya jenis Padi Mekongga yang berada di lahan seluas 6.000 meter persegi hasil kolaborasi antara Lazismu dan petani binaan. (FOTO: Lazismu for TIMES Indonesia) 
FOKUS

Surga Ramadhan

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SUKOHARJO – style="text-align:justify">Petani binaan Lazismu Solo di Desa Sidorejo Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah melakukan panen raya program Tani Bangkit. Panen Raya tersebut merupakan panen periode April-Mei 2020. Panen raya jenis Padi Mekongga berada di lahan seluas 6.000 meter persegi merupakan kolaborasi antara Lazismu dan petani binaan untuk mewujudkan Ketahanan Pangan.

Ketua Lazismu Solo, Waluyo Raharjo menjelaskan, pertengahan Mei ini yang bersamaan dengan ramadhan,  program sinergi tani bangkit dengan komunitas petani dibawah koordinasi Alfini baru saja melakukan panen raya. Hasilnya, padinya sangat subur dengan jenis Mekongga.

Advertisement

"Meski demikian hasil panen tergolong baik,  meski di beberapa titik banyak yang roboh karena tersapu angin," kata Waluyo. 

Panen-Raya-2.jpg

Lazismu beserta segenap anggota MCCC-19 berharap bisa mewujudkan ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Muhammadiyah saat pandemi Covid-19.

"Wujud dari komitmen menjaga ketahanan pangan tersebut berupa pembeluan hasil dari panen petani.  Beras ini akan disalurkan kepada mereka terutama untuk duafa dan fakir miskin maupun terhadap masyarakat yang terdampak,” papar Waluyo.

Program ini terlaksana berkat dana yang dihimpun dari dana zakat yang disalurkan secara produktif untuk membantu petani. Tujuannya agar bangkit dan bisa menjual hasil panen dengan layak. 

"Mudah-mudahan sinergi Muhammadiyah bersama petani menjadi bakti dan sumbangsih terhadap petani Indonesia,” ungkap Waluyo. 

Lazizmu-Yogyakarta-a.jpg

Seorang petani binaan Lazismu Solo, Alfini menyampaikan terima kasih atas kerja samanya selama ini.  Di tengah pandemi Covid-19, petani sangat kesulitan menjual gabah dengan harga yang layak. Hasil panennya pun juga tidak sesuai yang diharapkan karena banyak yang ambruk terkena angin. 

“Alhamdulillah, dengan adanya sinergi ini kami bisa menjual gabah kemudian menjadi beras dengan harga yang sesuai. Bisa untuk mengembalikan biaya produksi padi jenis Mekongga," jelas Alfini. 

Kami berharap kedepan agar sinergi lagi antara Lazismu dengan petani pada musim tanam dan panen berikutnya. Baginya, program ini sangat membantu petani. Sebab, selama ini petani sangat kesulitan menjual hasil panen dan banyak yang dijual ke tengkulak.

"Ketika dijual ke tungkulak harganya sangat tidak layak. Apalagi, dengan kondisi harga pupuk yang mahal dan sulit dicari. Kami senang Lazismu menggandeng petani untuk mewujudkan Ketahanan Pangan di tanah air," jelas Alfini.  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : AJP-12 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES