Hebat, Prodi Perjalanan Wisata UNJ Raih Juara 3 Pendampingan Desa Wisata dari Kemenparekraf RI

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Universitas Negeri Jakarta (UJN) mendapatkan peringkat ke-3 dari 20 perguruan tinggi yang melakukan pelatihan dan pendampingan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.
Penghargaan diberikan oleh Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya, dalam acara Apresiasi Pendampingan Desa Wisata Terbaik se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf, Rabu 2 Desember 2020, di Kuningan, Jakarta.
Advertisement
Koordinator Prodi Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Sosial UNJ, Rahmat Darmawan, yang sekaligus sebagai ketua tim pendampingan desa wisata UNJ di Desa Cisaat menyatakan keberhasilan yang diraih dengan mendapatkan peringkat ke-3 dari 20 desa terbaik se-Indonesia merupakan Kerjasama yang sangat erat dan harmonis antara akademisi, masyarakat Desa Cisaat, Pemerintah Kabupaten Subang, mitra Industri Perjalanan (Wiyata Tour & Travel), dan Media.
"Dengan berjalannya penta helix tersebut maka disitulah salah satu peta kekuatan Desa Wisata Cisaat," kata Rahmat.
Selain potensi alam dan budaya masyarakatnya, terpilihnya sebagai juara 3 terbaik se-Indonesia juga karena UNJ dan Desa Wisata Cisaat mampu berkolaborasi dengan baik serta mitra industri Wiyata Tour & Travel dalam mengemas seluruh potensi alam, sosial, dan budayanya menjadi sebuah model wisata edukasi berbasis kearifan lokal.
Dikutip dari www.pasundanekspres.co, menurut salah satu Tim Juri, Husen Hutagalung mengatakan bahwa program wisata edukasi atau sering dikenal dengan live in adalah salah satu model produk perjalanan wisata yang sangat tepat di kembangkan di desa wisata untuk mencapai pariwisata yang berkelanjutan (sustainable tourism), hal ini di karenakan pasar wisata edukasi atau live in adalah pasar yang tidak akan pernah habis yaitu lembaga pendidikan.
Selain itu wisata edukasi juga memberikan manfaat tidak hanya pada sisi wisatawannya akan tetapi juga kepada masyarakat yang ada di desa. "Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan dimana masyarakat dan wisatawan dapat saling bertukar wawasan dan pengetahuannya," katanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |