Lavitrap dari Botol Bekas untuk Mengurangi Penyebaran Nyamuk

TIMESINDONESIA, MALANG – Nyamuk Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue, Aedes aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning (yellow fever), chikungunya, dan demam Zika yang disebabkan oleh virus Zika. Penyebaran jenis nyamuk ini sangat luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia.
Aedes Aegypti ini subur berkembang biak di air, meskipun sedikit air nyamuk dapat bertelur dan berkembang biak. Terlebih di musim penghujan ini cukup rawan adanya penyebaran nyamuk Aedes Aegypti, karena banyaknya tampungan air di sekitar rumah.
Advertisement
“Selain memberlakukan 3M menutup, menguras dan mengubur barang bekas. Untuk mengurangi adanya nyamuk Aedes aegypti perlu adanya perangkap nyamuk atau akrab disebut lavitrap dari botol minuman bekas,” ungkap Khafid Anwar Cholid, mahsiswa KKN Univeristas Diponegoro (Undip), di Kelurahan Panarukan, Malang, Jumat (12/2/2021).
Perangkap nyamuk Lavitrap merupakan cara yang lebih efektif untuk mengurangi keberadaan nyamuk. Alat ini bertujuan untuk membunuh bibit nyamuk berupa larva yang nantinya tumbuh menjadi nyamuk dewasa yang berpotensi dalam penyebaran penyakit.
Metode penggunaan lavitrap sendiri yaitu menarik perhatian nyamuk untuk bertelur di dalamnya kemudian telur akan menetas dan menjadi larva/jentik nyamuk dan akan terperangkap di dalamnya, dengan adanya Lavitrap yang dipasang disekitar rumah warga maka akan menekan perkembangbiakan nyamuk dengan memerangkap larva dan membunuhnya.
Kegiatan pembuatan lavitrap ini menjadi program KKN Undip diharapkan dapat diikuti oleh masyarakat sekitar Kelurahan Panarukan terlebih saat ini Indonesia memasuki musim penghujan, dengan memanfatkan botol bekas air mineral yang ada juga akan menjadikan botol bekas air mineral menjadi lebih bermanfaat dan tidak mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Bambang H Irwanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |