Brem Tongkat Mas Madiun, Berdiri Sejak 1968 dan Tetap Terkenal hingga Sekarang

TIMESINDONESIA, MADIUN – Selain pecel yang menjadi penganan khasnya, Madiun terkenal punya brem yang sangat khas sebagai oleh-oleh asli. Bahkan ada satu desa yang menjadi sentra produksi brem, yaitu Desa Kaliabu, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. Dari desa itu pula lah terlahir brem Tongkat Mas yang berdiri sejak 1968.
Pada awal masa berdirinya, brem Tongkat Mas belum punya nama alias label. Hanya berupa home industry sederhana, belum mengenal packing dan hanya dibungkus sederhana. Karena belum mengenal packing, sehingga penjualan hanya dilakukan di sekitaran Caruban sampai Madiun saja.
Advertisement
Sampai akhirnya ada penyuluhan dari Pemkab Madiun, yang mengenalkan pentingnya merk dan branding. Merk dagang Tongkat Mas akhirnya dipatenkan. Mulai didaftarkan pada tahun 2002, namun baru dikeluarkan tahun 2003.
“Dulu awalnya Suling Gading. Tapi karena belum dipatenkan, jadinya nama tersebut dipakai orang. Akhirnya pakai nama Tongkat Mas dan terkenalnya dengan nama itu sampai sekarang. Tongkat Mas juga mengeluarkan produk brem dengan merk Suling Mas dan Citarasa. Varian rasanya ada coklat, strawberry, melon durian, anggur dan inovasi terbaru dari kami ada brem salut coklat, jadi bremnya diselimuti coklat,” jelas Joko Waluyo, generasi kedua pemilik brem Tongkat Mas kepada TIMES Indonesia, Kamis (6/5/2021).
Semakin banyak yang mengenal Tongkat Mas, akhirnya pada tahun 2005 diputuskan untuk membuka toko oleh-oleh dengan nama yang sama. Toko tersebut berada di di Jalan Panglima Sudirman 116, Caruban, Kabupaten Madiun. Lokasi yang cukup strategis menjadikan Tongkat Mas semakin berkembang pesat. Saat ini tidak hanya oleh-oleh khas Madiun saja yang dijual, tetapi juga ada oleh-oleh khas daerah lain disediakan.
“Sebenarnya, sebelum ada merk ataupun toko, brem kami sudah banyak dikenal orang. Tapi kalau sekarang kan jadi lebih gampang. Kalau ditanya, beli dimana atau bremnya apa bisa langsung dijawab Tongkat Mas begitu. Apalagi semenjak ada internet, jadi lebih gampang,” tambahnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Bambang H Irwanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |