Fortasi Smamda Surabaya Kenalkan Lingkungan Sekolah Berbasis Keislaman

TIMESINDONESIA, SURABAYA – SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (SMAMDA) menggelar kegiatan sebagai pengenalan lingkungan sekolah mulai dari fisik sekolah hingga ekstrakulikuler yang di ikuti kurang lebih 350 siswa.
Kegiatan tersebut adalah Forum Taaruf dan Orientasi Siswa (FORTASI) dengan mengangkat tema “Envise Globally, Behave Locally” bahwa tujuan kegiatan ini pada siswa baru untuk berpikir secara global dalam artian berpikir secara luas dalam kemajuan tanpa meninggalkan budaya local mereka tentang budaya Indonesia itu sendiri.
Advertisement
FORTASI 2021 digelar secara daring mulai dari tanggal 12 hingga 16 Juli 2021, pihak panitia mengemas dengan menarik berupa video, sehingga seakan-akan siswa dan siswi tersebut berada di sekolah secara langsung.
Dalam FORTASI tahun ini, Smamda mendatangkan salah satu opening Speech dari Dubes RI untuk Lebanon yaitu Hajriyanto Y. Tohari yang memberikan ucapan semangat kepada anak-anak. Serta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT untuk membuka acara. Selain itu, mendatangkan para alumni yang telah mengikuti kegiatan pertukaran pelajar di Brazil.
Dijelaskan oleh Luklu’ul Islamiyah, S.Pd.I., selaku Ketua FORTASI Smamda bahwa FORTASI ini pada dasarnya hampir serupa dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di sekolah pada umumnya, tetapi ada perbedaan khususnya di Smamda.
"Karena sekolah kami adalah sekolah Muhammadiyah, maka kami kenalkan tentang keislaman dan ke-muhammadiyahan, serta yang berhubungan dengan dua hal tersebut. Seperti organisasi otonom Muhammadiyah, seperti Ikatan Pelajar Muhammadiyah atau IPM, Hizbul Wathan, Tapak Suci, dan lainnya,” pungkas Luklu'ul pada Senin (12/7/2021).
Kegiatan FORTASI ini terdiri dari beberapa kegiatan. Di hari pertama, peserta didik baru akan mengenal lingkungan sekolah mulai dari yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar sampai hal administratif, FORTASI juga mengenalkan tata tertib, penghargaan, dan pelanggaran yang harus dihindari.
Di hari kedua, peserta didik baru akan mengenal kegiatan ekstrakurikuler di Smamda. Pengenalan ekskul dilakukan dengan menyajikan demo kegiatan setiap ekstrakulikuler.
Dijelaskan oleh Wakil Kepala sekolah Budi Astjarjo, S. Pd, dari 16 program, kegiatan yang paling menarik untuk para siswa adalah ekstrakulikuler.
"Ada 53 cabang ekstrakulikuler yang kami sediakan di SMA Muhammadiyah Surabaya. Dari situ anak anak kami sediakan beragam fasilitasnya mulai dari cara pendaftaranya, program pembinaanya serta fasilitas lainya yang mendukung anak anak. Jadi, ketika anak anak ini nantinya juara, hadiah tetap akan diberikan kepada anak anak yang berprestasi", tutur Budi.
Di hari ketiga, mengenalkan kepada siswa terkait dengan ke-muhammadiyah. Hari keempat meliputi kegiatan Smamda Mencari Bakat atau SMB, yaitu kompetisi dalam hal menunjukkan bakat mereka masing-masing, entah dari seni atau bakat yang lain, termasuk juga bakat yang identik dengan keislaman. Di hari terakhir FORTASI memberikan materi dasar keislaman disertai charity.
"Kegiatan ini menjadi sarana amal dan pengalaman belajar kalian dalam mengelola organisasi terutama ketika ada event besar seperti ini," tambah Luklu'ul selaku Ketua FORTASI.
Ditambahkan oleh Astajab, S.Pd, M selaku Kepala Sekolah Smamda bahwa kegiatan ini bukan hanya pengenalan lingkungan sekolah tetapi sekaligus mengajarkan kepekaan sosial siswa.
"Yang jelas kegiatan ini tidak hanya mengenalkan fisik sekolah saja, melainkan juga mengenalkan proses pembelajaran serta kegiatan-kegiatan lainya yang mendukung program-program positif yang berbasis keislaman dan penguatan karakter dari SMAMDA Surabaya kepada para siswa berikutnya," tambah Astajab. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |