UMG Bersinergi, Demi Wujudkan Gresik Yang Sehat dan Bebas Stunting

TIMESINDONESIA, GRESIK – Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Gresik, melalui Tim Pencegahan Stunting dan Biro Informasi Konsultasi Keluarga Sakinah ‘Aisyiyah (BIKKSA) menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting secara virtual dengan tema “Peran Keluarga dalam Optimalisasi Pola Asuh Anak, secara Holistik, Tinjauan dari segi Agama, Pendidikan, Kesehatan dan Psikologi” Sabtu (02/10).
Tidak kurang dari 272 peserta yang hadir secara daring dalam kegiatan tersebut. Dukungan penuh dari Universitas Muhammadiyah Gresik dan Sekolah Dasar Muhammadiyah Manyar terhadap terselenggaranya kegiatan tersebut sebagai wujud sinergi unsur persyarikatan dalam rangka memberikan pencerahan bagi masyarakat.
Advertisement
Kegiatan sosialisasi tersebut menghadirkan 3 Narasumber ahli, yakni dr. Farida Nur Aini Sp.PK, Dra. Hj Farida Muwafiq (Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah) dan Dr. Asri Psikologi MM., Psikologi (Dosen Fakultas Psikologi UMG).
Pada sambutan Ketua Tim Pencegahan Stunting Dr. Mu’minatus Sholichah Dra., Ec., M.Si menyampaikan bahwa pada masa pandemi Covid-19 yang berkepanjangan seperti sekarang, tentu berpotensi memicu peningkatan jumlah anak stunting.
Angka kemisksinan bertambah, membuat keluarga tidak sanggup memenuhi kecukupan gizi anak. Tidak terkecuali di Kabupaten Gresik. Berdasarkan data dari Bappeda Gresik, pada 2019, angka kemiskinan di Gresik sebanyak 11,35 persen dan 2020 melonjak menjadi 12,4 persen.
Ketua Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Kab.Gresik, Idha Rahayuningsih, S.Psi., M.Psi., Psikolog juga menuturkan bahwa angka prevalensi kasus Stunting di Kab.Gresik termasuk di bawah rata-rata presentase Propinsi Jawa Timur dengan kata lain kasus stunting di Gresik lebih rendah dibanding beberapa daerah lain.
Mesni demikian PDA Kab. Gresik komitmen untuk melakukan serangkaian program yang berorientasi pencegahan Stunting, agar prevalensi kasus stunting tidak meningkat.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa salah satu upaya pencegahan stunting mengedukasi para ibu-ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi mereka, dan menyempurnakan pemberian ASI sampai 2 tahun, sebagaimana yang tertuang dalam surat Al.Baqoroh ayat 233.
ASI tidak hanya memberikan pemenuhan gizi bayi untuk pertumbuhan fisik, lebih dari itu interaksi ibu dan bayi dalam proses menyusui menjadi landasan perkembangan psikologis anak, yaitu menumbuhkan kepercayaan pada lingkungan maupun menumbuhkan kepercayaan diri anak.
Narasumber pertama dr. Farida Nur Aini Sp.PK menyuguhkan data data tren Stunting saat ini, dimana angka stunting di Kabupaten Gresik mulai tahun 2005 hingga saat ini belum menunjukan adanya penurunan kasus yang berarti dan cenderung tidak ada perubahan ke arah yang lebih positif.
Ia juga menyampaikan beberapa tanda dan gejala balita yang terkena stunting, pengukuran antropometri untuk skrining balita stunting, serta cara untuk mencegah stunting dengan pola makan yang bergizi dan seimbang.
Dra. Hj Farida Muwafiq (Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Aisyiyah) selaku narasumber kedua menyampaikan tentang peran keluarga dalam optimalisasi pola asuh anak secara holistik integratif dalam tinjauan Al Quran, Sunnah dan Pendidikan.
Ia mengingatkan bahwa apabila kita memahami dan menerapkan isi Al Quran dan As Sunnah dalam kehidupan kita, terutama dalam hal pola asuh anak, InsyaAllah kejadian Stunting akan bisa segera ditangani.
Ia menuturkan, “Islam adalah Agama Rahmah (QS. Al Anbiya’ 21:107) dengan Rahmah akan memunculkan perasaan halus (kasih sayang) yang mendorong untuk memberikan kebaikan pada orang yang dikasihi. Islam memberikan tuntunan agar manusia dapat hidup antar sesama dengan penuh kecintaan, kedamaian dan kesejahteraan”
Peran anggota keluarga harus dikembalikan pada fitrohnya. Peran Ayah dan ibu dalam mendidikan dan merawat anak adalah sama, seperti yang diriwayatkan dalam Surat Luqman. Karena peran Ayah dan Ibu sama maka perempuan harus berpendidikan, memiliki kekuatan spiritual, memiliki relasi sosial dan mampu mengelola emosi.
Narasumber terakhir Dr. Asri Psikologi MM., Psikologi, membahas tema “Pencegahan Stunting, Peran Keluarga Dalam Optimalisasi Pola Asuh Dari Tinjauan Psikologi”. Pada kesempatan tersebut Dr. Asri menjelaskan bahwa pengetahuan yang dimiliki orangtua dalam hal ini ibu balita tentang wawasan seputar stunting merupakan hal yang krusial. Oleh karena itu pendampingan orang tua terutama edukasi kesehatan dan psikologi sangat berperan penting mencegah stunting pada setiap fase kehidupan.
“Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah stunting, salah satunya adalah memberikan edukasi pada ibu hamil dan menyusui. Diantaranya adalah : gejala, efek yang muncul, penanggulangan stunting, kesadaran perilaku sehat misalnya pemenuhan zat gizi pada ibu hamil, gizi pada anak, sanitasi lingkungan rumah, pola hidup bersih dan menyehatkan,” imbuhnya.
Sesi terakhir sosialisasi ini ditutup dengan diskusi dan tanya jawab. Hingga akhir kegiatan peserta masih bersemangat dan aktif berdiskusi dengan ketiga narasumber terkait langkah konkrit pencegahan stunting. Ini menjadi bukti komitmen kuat ‘Aisyiyah dalam membantu pemerintah mengatasi Stunting di Kabupaten Gresik. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |