Indonesia Positif

UMG Bersinergi, Demi Wujudkan Gresik Sehat dan Bebas Stunting

Minggu, 03 Oktober 2021 - 11:37 | 34.52k
Sosialisasi Pencegahan Stunting. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Sosialisasi Pencegahan Stunting. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, GRESIK – Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Gresik, melalui Tim Pencegahan Stunting dan Biro Informasi Konsultasi Keluarga Sakinah ‘Aisyiyah (BIKKSA) menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting secara virtual dengan tema “Peran Keluarga dalam Optimalisasi Pola Asuh Anak, secara Holistik, Tinjauan dari segi Agama, Pendidikan, Kesehatan dan Psikologi” Sabtu (02/10).

Tidak kurang dari 272 peserta yang hadir secara daring dalam kegiatan tersebut. Dukungan penuh dari Universitas Muhammadiyah Gresik dan Sekolah Dasar Muhammadiyah Manyar terhadap terselenggaranya kegiatan tersebut sebagai wujud  sinergi  unsur persyarikatan dalam rangka memberikan pencerahan bagi masyarakat. 

Advertisement

Kegiatan sosialisasi tersebut menghadirkan 3 Narasumber ahli, yakni dr. Farida Nur Aini Sp.PK, Dra. Hj Farida Muwafiq (Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah) dan Dr. Asri Psikologi MM., Psikologi (Dosen Fakultas Psikologi UMG).

Pencegahan Stunting

Pada sambutan Ketua Tim Pencegahan Stunting Dr. Mu’minatus Sholichah Dra., Ec., M.Si menyampaikan bahwa pada masa pandemi Covid-19 yang berkepanjangan seperti sekarang, tentu berpotensi memicu peningkatan jumlah anak stunting. Ketua Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Kab.Gresik, Idha Rahayuningsih, S.Psi., M.Psi., Psikolog juga menuturkan bahwa angka prevalensi kasus Stunting di Kab.Gresik  termasuk di bawah rata-rata presentase Propinsi Jawa Timur dengan kata lain kasus Stunting di Gresik lebih rendah dibanding beberapa daerah lain. Namun demikian PDA Kab. Gresik komitmen utk melakukan serangkaian program  yang berorientasi  pencegahan Stunting, agar prevalensi kasus Stunting tidak meningkat.

Narasumber pertama dr. Farida Nur Aini Sp.PK menyuguhkan data data tren Stunting saat ini, dimana angka stunting di Kabupaten Gresik mulai tahun 2005 hingga saat ini belum menunjukan adanya penurunan kasus yang berarti dan cenderung tidak ada perubahan ke arah yang lebih positif. Beliau juga menyampaikan beberapa tanda dan gejala balita yang terkena stunting, pengukuran antropometri untuk skrining balita stunting, serta cara untuk mencegah stunting dengan pola makan yang bergizi dan seimbang.

Dra. Hj Farida Muwafiq (Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Aisyiyah) selaku narasumber kedua menyampaikan tentang peran keluarga dalam optimalisasi pola asuh anak secara holistik integratif  dalam tinjauan Al Quran, Sunnah dan Pendidikan. Beliau mengingatkan bahwa apabila kita memahami dan menerapkan isi Al Quran dan As Sunnah dalam kehidupan kita, terutama dalam hal pola asuh anak, InsyaAllah kejadian Stunting akan bisa segera ditangani.

Stunting

Beliau menuturkan, “Islam adalah Agama Rahmah (QS. Al Anbiya’ 21:107) dengan Rahmah akan memunculkan perasaan halus (kasih sayang) yang mendorong untuk memberikan kebaikan pada orang yang dikasihi. Islam memberikan tuntunan agar manusia dapat hidup antar sesama dengan penuh kecintaan, kedamaian dan kesejahteraan”

“Peran anggota keluarga harus dikembalikan pada fitrohnya. Peran Ayah dan Ibu dalam mendidikan dan merawat anak adalah sama, seperti yang diriwayatkan dalam Surat Luqman. Karena peran Ayah dan Ibu sama, maka perempuan harus : berpendidikan, memiliki kekuatan spiritual, memiliki relasi sosial dan mampu mengelola emosi” lanjutnya.

Materi terakhir tentang “Pencegahan Stunting, Peran Keluarga Dalam Optimalisasi Pola Asuh Dari Tinjauan Psikologi” disampaikan oleh Dr. Asri Psikologi MM., Psikologi. Pada kesempatan tersebut Dr. Asri menjelaskan bahwa pengetahuan yang dimiliki orangtua dalam hal ini ibu balita tentang wawasan seputar stunting merupakan hal yang krusial. Oleh karena itu pendampingan orang tua terutama edukasi kesehatan dan psikologi sangat berperan penting mencegah stunting pada setiap fase kehidupan.

“Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah stunting, salah satunya adalah memberikan edukasi pada ibu hamil dan menyusui. Diantaranya adalah : gejala, efek yang muncul, penanggulangan stunting, kesadaran perilaku sehat misalnya pemenuhan zat gizi pada ibu hamil, gizi pada anak, sanitasi lingkungan rumah, pola hidup bersih dan menyehatkan” imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES