Indonesia Positif

Wabup Banyuwangi dapat Gelar Kehormatan 'Raden Mas'

Sabtu, 11 Desember 2021 - 20:18 | 76.37k
Wakil Bupati Banyuwangi, H. Sugirah menyapa masyarakat usai menerima gelar penghargaan Raden Mas. (Foto: Rizki Alfian/ TIMES Indonesia)
Wakil Bupati Banyuwangi, H. Sugirah menyapa masyarakat usai menerima gelar penghargaan Raden Mas. (Foto: Rizki Alfian/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Ada momen tak terduga saat pelaksanaan Napak Tilas Prabu Tawang Alun yang digelar di Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, pada Sabtu (11/12/2021). Wabup Banyuwangi, H. Sugirah dianugerahi gelar 'Raden Mas' oleh masyarakat setempat.

Pemberian gelar Raden Mas itu dilakukan secara simbolis dengan memberikan sebuah selempang kehormatan.

Advertisement

Selempang berwarna hitam dengan paduan renda emas itu, disematkan di dada Sugirah dihadapan seluruh peserta dan masyarakat Banyuwangi yang hadir dalam acara Napak Tilas Prabu Tawang Alun.

Pria yang kerap disapa Pakde Sugirah itu dinilai cocok menyandang gelar 'Raden Mas' sebagai wujud apresiasi karena telah peduli dengan sejarah Kerajaan Blambangan di Kabupaten Banyuwangi.

"Pak Sugirah cocok menyandang gelar tersebut. Karena selain memang berdarah pemimpin, juga sangat peduli terhadap sejarah Blambangan. Ini bentuk apresiasi masyarakat," kata Ketua Panitia Napak Tilas Prabu Tawangalun, Khairul Anam.

Pakde Sugirah a

Anam berterimakasih kepada Pemkab Banyuwangi yang telah mendukung kegiatan nguri-nguri sejarah di Kecamatan Kabat.

"Terima kasih, kepada Pemkab Banyuwangi. Bu Ipuk, Pak Sugirah dan seluruh jajaran. Kami yakin ini menjadi pemantik semangat, dan menjadi awal kebangkitan dalam membuka tabir sejarah Blambangan," terang Anam.

Acara dalam rangka menyambut Hari Jadi Banyuwangi yang ke 250 itu, dimotori oleh Pemerintah Desa dan Pemuda se Kecamatan Kabat, MPC Pemuda Pancasila serta media online TIMES Indonesia.

Napak Tilas tersebut merupakan pelopor sinergi Pentahelix dalam pelestarian sejarah lokal di Kabupaten Banyuwangi.

“Kita menerapkan konsep Pentahelix, dimana unsur pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk mengembangkan potensi lokal,” ucap Anam.

Menurut Anam, kelima unsur tersebut berkomitmen satu suara untuk mengangkat potensi lokal yang ada diwilayah Kecamatan Kabat. Mulai dari potensi sektor wisata edukasi sejarah hingga potensi ekonomi kreatif dan UMKM.

Wakil Bupati Banyuwangi, H. Sugirah mengaku kaget dengan pemberian gelar 'Raden Mas' kepada dirinya. Dia tak menyangka masyarakat Banyuwangi begitu rindu akan kebangkitan sejarah Blambangan.

“Saya termasuk salah satu pengagum Prabu Tawang Alun. Saya menyebutnya Kyai Macan Putih dan Eyang Prabu Tawang Alun. Karena beliau adalah leluhur kita sebagai orang Blambangan,” katanya.

Pakde Sugirah b

"Bagaimanapun sejarah ini tidak boleh lenyap begitu saja. Wajib dilestarikan dan perlu diketahui oleh generasi muda kita," tambah Raden Mas Sugirah.

Menurutnya, perjuangan yang dilakukan oleh Prabu Tawangalun sangat menginspirasi masyarakat Banyuwangi. Semangat inilah yang harus diadopsi oleh seluruh masyarakat untuk bersama-sama membangun Banyuwangi.

"Semoga ini membuka cakrawala destinasi sejarah di Banyuwangi. Mari bersama merawat sejarah, jangan sampai mati obor," tutup Raden Mas Sugirah.

Sebagai informasi, dalam Napak Tilas Prabu Tawangalun ini masyarakat setempat juga menganugerahi gelar bangsawan perempuan 'Sayu' untuk Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan 'Raden Mas' untuk Wabup Banyuwangi beserta pimpinan daerah lainnya sebagai bangsawan laki-laki.  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES