Indonesia Positif

Ridwan Kamil Luncurkan Jabar Migran Service Center

Rabu, 22 Desember 2021 - 09:49 | 33.88k
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meluncurkan JSMC di Gedung Sate Bandung, Selasa (21/12/21). (Foto: Adpim Jabar)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meluncurkan JSMC di Gedung Sate Bandung, Selasa (21/12/21). (Foto: Adpim Jabar)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANDUNGGubernur Jabar Ridwan Kamil meluncurkan sistem aplikasi informasi lowongan pekerjaan global dan navigasi para migran bernama JMSC atau Jabar Migran Service Center, di Gedung Sate Bandung, Selasa (21/12/2021).

Selain lowongan kerja di luar negeri, JMSC juga berisi informasi pelatihan tenaga kerja, kepengurusan paspor, hingga layanan pengaduan bagi para pekerja migran yang sudah mulai bekerja di luar negeri. 

Advertisement

"Ini adalah inovasi agar warga Jabar dapat info lowongan kerja di dunia global dan layanan lainnya. Semua ada di aplikasi JMSC. Mudah-mudahan ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pencari kerja," jelasnya.

Menurut gubernur, saat ini tak sedikit informasi lowongan kerja tersiar dari mulut ke mulut. Termasuk permasalahan yang dialami pekerja migran di luar negeri. Dengan aplikasi JMSC akan ketahuan kebutuhan tenaga kerja di berbagai negara dan perlindungan bagi pekerja migran.

Ridwan Kamil b

"Selama ini proses komunikasi informasi pekerjaan dari mulut ke mulut, termasuk komplain yang tidak sistematis," ungkapnya.

Untuk itu Ridwan Kamil meminta aplikasi JMSC gencar disosialisasikan hingga ke tingkat RW agar terjadi perluasan kesempatan kerja. Termasuk penting agar diketahui para Duta Besar RI yang di negara tempat bertugasnya ada pekerja migran asal Jabar.

"Agar pekerja migran bisa terdeteksi (oleh kedutaan besar), sehingga kalau mereka ada kesulitan bisa langsung ditolong (oleh kedubes) dan tidak terlantar," tuturnya.

Menurut Ridwan, bekerja bisa di mana pun tidak harus terhalang batas negara. Ia pun dulunya adalah pekerja migran selama tujuh tahun di Amerika dan Hongkong.

Namun di era industri 4.0 saat ini calon pekerja migran dituntut untuk menguasai skil digital. Kang Emil menyebut, dalam 20 tahun dari sekarang akan hadir 100 juta lapangan pekerjaan baru yang mayoritas di bidang teknologi informasi.

"Kebutuhan tenaga kerja sekarang banyak di bidang 4.0 seperti web developer, web designer, data grafik dan lainnya. Walaupun masih ada juga kebutuhan untuk care giver, nurse dan house keeper," sebutnya.

Hingga saat ini pekerja migran asal Jabar masih di dominasi warga Indramayu, Cirebon, Subang, Karawang dan Cianjur. Adapun jumlah angkatan kerja di Jabar angkanya mencapai 24,7 juta. Namun 91 persen di antaranya sudah terserap. Dengan aplikasi JMSC, Ridwan Kamil berharap 9 persen dari sisa angkatan kerja dapat segera terserap. "9 persennya semoga segera terserap," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES