Indonesia Positif

Nestapa Lasiyem, Sekujur Tubuh Dipenuhi Benjolan dan Butuh Uluran Tangan Dermawan

Selasa, 28 Desember 2021 - 23:14 | 64.50k
Kondisi Lasiyem yang sekujur tubuhnya dipenuhi benjolan massa non-kanker, membuat trenyuh masyarakat Blora. (Foto: Firmansyah/TIMES Indonesia) 
Kondisi Lasiyem yang sekujur tubuhnya dipenuhi benjolan massa non-kanker, membuat trenyuh masyarakat Blora. (Foto: Firmansyah/TIMES Indonesia) 
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BLORA – Kondisi Lasiyem (40) yang sekujur tubuhnya dipenuhi benjolan massa non-kanker, sontak membuat trenyuh masyarakat Kabupaten Blora Jawa Tengah. Akibat penyakit langka tersebut, perempuan yang tinggal di Dusun Rejosari RT 16 RW 4, Desa Pengkoljagong, Kecamatan Jati Kabupaten Blora, seluruh badannya ditumbuhi ribuan benjolan. Dari yang bentuknya kecil, hingga benjolan paling besar mencapai 10 kg. 

Penderitaan yang dialami Lasiyem tersebut, tentu saja menyedot perhatian masyarakat dan pejabat di Kabupaten Blora. 

Advertisement

Dari pantauan TIMES Indonesia Selasa (28/12/2021), Lasiyem tinggal di rumah yang tak layak huni. Berdinding papan, dan berlantai tanah, Lasiyem duduk di atas kasur didampingi kakak kandungnya.

Dua bersaudara tersebut tampak sumringah, saat melihat belasan tamu yang menjenguknya. Tamu tersebut ternyata Kepala Desa (Kades) Pengkoljagung, Forkopimcam, dan pihak Dinas Kesehatan Blora. 

"Monggo pinarak, Matur Nuwun sampun ditiliki (Silahkan duduk, Terima kasih sudah dikunjungi)," ucap keduanya dalam bahasa Jawa, menyambut kedatangan para rombongan.

Pasinem, kakak kandung Lasiyem pun menjelaskan asal muasal penderitaan yang dialami adiknya tersebut.

Kades Pengkoljagung Forkopimcam dan pihak Dinas Kesehatan BloraKades Pengkoljagung, Forkopimcam dan pihak Dinas Kesehatan Blora saat mengunjungi Lasiyem di rumahnya. (Foto: Firmansyah/TIMES Indonesia) 

"Dulu waktu masih kecil,  Lasiyem bisa berjalan jauh. Bibit penyakit mulai nampak pada tubuh Lasiyem, ketika memasuki usia 6 tahun. Awalnya kayak kutil kecil, lalu kok merata dan ada yang membesar. Akhirnya adik saya tidak bisa berjalan dengan baik selama dua tahun terakhir," ujar Pasinem.

Menurut Pasinem, benjolannya sangat berat. Kini Lasiyem hanya bisa berjalan disekitaran depan rumahnya saja. 

Pasinem mengaku bahwa keluarganya sudah mengupayakan kesembuhan dengan pengobatan adiknya. "Sudah pernah dibawa ke Rumah Sakit Purwodadi Kabupaten Grobogan dua kali. Usai operasi tumbuh lagi," imbuhnya. 

Wanita yang lupa kini usia berapa, juga menjelaskan bahwa yang terakhir berobat ke Solo, biaya ditanggung pemerintah, namun untuk akomodasi biaya sendiri. 

"Terakhir berobat ke Solo, ada gratisan dari Pemerintah, tapi untuk wara wiri atau sewa mobilnya bayar sendiri," bebernya.

Sementara untuk mengurangi rasa sakit, kini Pasinem terpaksa membelikan obat untuk Lasiyem dari tetangga terdekat.

Atas penderitaan yang dialami warganya, Kades Pengkoljagong, Sugiono pun turun tangan mengajak Lasiyem agar mau berobat. 

"Nurut ya Bu Lasiyem, untuk bersedia diajak berobat. Nanti akan didampingi kita semua di sini. Saudaranya dampingi, bila perlu perwakilan desa ikut atau saya akan dampingi. Kalau nanti sehat kan bisa mudah beraktifitas," pinta Sugiyono. 

Kades berusia 35 tahun tersebut menambahkan, Lasiyem memang sedikit trauma pasca pengobatan di RS Solo. 

"Pernah dibawa ke RS Solo untuk operasi, namun karena seminggu tidak tertangani, Bu Lasiyem jadi agak trauma," imbuhnya. 

Sekretaris Dinas Kesehatan Blora, Wilys Yuniarti menjelaskan, Lasiyem menderita neurofibromatosis yaitu kelainan jaringan lunak yang tumbuh disepanjang saraf. Penyakit ini kelainan genetik dan langka. 

"Langkah kami yaitu edukasi ke pasien dan keluarga. Memberikan semangat dan motivasi untuk operasi selanjutnya," jelasnya. 

Wilys menjanjikan akan mencarikan solusi terbaik untuk Ibu Lasiyem. "Sesuai dengan riwayat pengobatan yakni Solo, Mungkin karena keterbatasan penginapan dan masa tunggu operasi yang lama, kita akan carikan rumah singgah yang dekat. Jadi bisa nampung keluarga dan pasien," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES