Bayu Bhaskara, Perias Muda Serba Bisa dari Ponorogo

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Menggeluti dunia make up artis (MuA) sejak 2015, Bayu Bhaskara mengaku bisa merias pengantin dengan konsep apapun.
Kepada TIMES Indonesia pria kelahiran Ponorogo ini mengatakan, konsep make up pada dasarnya sama. Hanya saja ada pengembangan di beberapa sentuhan tergantung tema. Seperti pada make up tradisional. Riasan pada tema pengantin tradisional dibuat berkarakter dan cenderung bold dibanding riasan pada umumnya.
Advertisement
"Sebab pada pengantin tradisional akan mengenakan aksesoris yang lebih banyak dan riasannya perlu mengimbangi hal tersebut," ucap Bayu Bhaskara Kamis (3/3/2022).
Ia menuturkan, pada pengantin tradisional terdapat beberapa pakem riasan dan paes yang dibuat sudah ada standartnya.
Riasan pengantin dari Bayu Bhaskara gaya Solo. (Foto:Dok Bayu Bhaskara)
"Saya lebih suka jenis make up semibold karena make up ini bisa lebih mengeluarkan aura si pengantin.
Tapi itu semua tergantung permintaan pengantinnya mau gimana mau bold bisa, mau flawless juga bisa," ulas Bayu.
Semibold bagi Bayu merupakan perpaduan make up klasik yang dibuat menonjol di bagian tertentu, "Dan makeup katagori semibold ini bisa menghasilkan look makeup simpel namun berkarakter, biasanya warna yang dipakai cokelat cuma tidak se pakem makeup bold ketebalannya, " jelasnya.
Selain makeup tradisional dan semibold, Bayu Bhaskara juga melayani calon pengantin yang menginginkan konsep internasional.
Riasan pengantin dari Bayu Bhaskara gaya Sunda. (Foto:Dok Bayu Bhaskara)
"Konsep pengantin Asia dan Eropa saya bisa," paparnya.
Bayu Bhaskara juga menyiapkan gaun-gaun yang menyesuaikan permintaan para kliennya, "Saya mendesain sendiri gaun-gaun itu. Kalau dulu klien menginginkan gaun yang lebih mengembang kini klien lebih banyak yang memilih gaun slim yang praktis," sebutnya.
Bayu Bhaskara juga menerima permintaan rias wisuda, atau acara lain serta menyediakan paket wedding lengkap untuk memudahkan klien mencari vendoor.
"Saya berusaha memberikan yang tebaik untuk para klien. Saya juga terus belajar karena sebagai perias tidak boleh beranggapan kita sudah bagus dan tidak mau menerima kritik," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |