Jalan BKR Kota Tasikmalaya Layak Ditata Menjadi Kawasan Kuliner

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Kawasan jalan BKR sepanjang kurang lebih 1,3 km itu dianggap tepat untuk dijadikan kawasan kuliner di Kota Tasikmalaya.
Deretan warung dengan menyajikan beragam jenis kuliner baru terus dibangun dan berkembang di kawasan jalan yang menghubungkan Universitas Siliwangi dengan Komplek Olahraga Dadaha Kota Tasikmalaya.
Advertisement
Realitas perkembangan jalan BKR bagi para pedagang pencari nafkah dari lini usaha kuliner menjadi satu bukti bahwa Jalan BKR layak untuk dijadikan kawasan kuliner.
Berdasarkan data yang didapat TIMES Indonesia dari Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, jumlah warung kuliner yang berdiri di sepanjang jalan itu sudah mencapai lebih dari 30 unit dengan sajian kuliner yang sangat beragam mulai bubur ayam, tutug oncom, bakso, steak dan angkringan yang sangat merakyat.
Rahmat Kurnia, salah seorang pelaku kuliner yang menyajikan kudapan steak di Jalan BKR tak menampik bahwa antusiasme masyarakat untuk icip-icip kuliner ke kawasan itu cukup baik.
Hal itu terjadi karena jumlah pelaku kuliner di jalan tersebut makin banyak. Disamping itu, karakter masyarakat Tasik yang konsumtif turut mendorong maraknya usaha kuliner di kawasan ini. Otomatis, jumlah masyarakat yang datang semakin banyak.
"Karuan keberadaan kuliner lain di kawasan ini ikut terdorong hingga muncul rasa penasaran untuk menikmati sajian lain,"ungkap Rahmat Kamis (10/3/22).
Untuk menunjang kawasan itu menjadi pusat kuliner yang nyaman, upaya penataan kawasan harus dilakukan. Bagaimanapun, kontribusi para pedagang kuliner dalam menghidupkan geliat perekonomian, termasuk membantu membuka lapangan kerja sudah cukup lumayan.
Jadi upaya penataan, ujar dia jadi sebuah keniscayaan. Penataan trotoar bisa jadi langkah awal untuk menata kawasan itu setelah drainase hampir selesai dibangun.
Manager Warung Steak dan Shake Wahid yang baru buka empat hari yang lalu menuturkan Kota Tasikmalaya merupakan salah satu kota yang terkenal dengan kerajinannya, selain itu juga dengan ekonomi kreatif salah satunya kuliner.
"Warung steak ini berpusat di Yogyakarta, dan di Tasikmalaya merupakan cabang yang ke 108, dipilihnya jalan BKR sebagai lokasi warung dengan pertimbangan lokasi ini diapit oleh komplek pendidikan dan komplek olahraga,"terangnya, Kamis (10/3/22).
Sementara itu Lurah Kahuripan Asep Rusliadi memahami apa yang diharapkan para pelaku usaha kuliner tersebut. Usulan pembangunan trotoar di kawasan itu pun sempat mencuat pada Forum Musrenbang dan diusulkan. Hanya sejauh ini belum terealisasi karena anggaran yang tersedia belum memungkinkan akibat pandemi Covid-19.
Hanya ia tak menyangkal bahwa, kehadiran pelaku usaha kuliner di jalan BKR telah berperan dalam menumbuhkan derap perekonomian warga setempat. "Kita bisa lihat, warung-warung kecil ikut tumbuh. Begitupun, lapangan kerja untuk masyarakat Kahuripan lumayan terbuka, " ujar Asep, Kamis (10/3/22).
Pihaknya pun akan berusaha mengusulkan lagi penataan kawasan itu karena jalan BKR sudah terkenal sebagai kawasan kuliner di Kota Tasikmalaya. "Kalau saat ini baru direnovasi sebagian jalur drainase, ke depan kami juga berharap trotoarnya bisa direalisasikan, " kata dia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |