Anwar Hafid Didukung Masyarakat di 13 Kabupaten, Demokrat Sulteng Siap Gas Full 2024

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dukungan kepada Anwar Hafid untuk maju sebagai calon gubernur dan memimpin Sulawesi Tengah mengemuka dalam pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) Partai Demokrat se-Kabupaten Morowali baru-baru ini.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, yang memimpin prosesi pelantikan di Lapangan Sangiang Kinambuka, Kelurahan Marsaoleh, Kecamatan Bungku Tengah, mendapatkan dukungan agar maju dan memimpin Sulteng dalam Pilkada Sulteng Tahun 2024.
Advertisement
Perwakilan Dewan Adat To Bungku, Syahbudin Zen, memimpin penyambutan kedatangan Anwar Hafid saat tiba di lokasi acara. Hadir dalam pelantikan yang berlangsung Selasa (26/07/2022), Wakil Bupati Hi Najamudin, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Bambang Sulistyo Suroyo, Camat Bungku Tengah, pimpinan partai politik dan anggota DPRD Morowali.
Hadir juga Ketua DPC Partai Demokrat Morowali, Syarifudin Hafid, Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah, Mardiman Sane, Sekretaris DPD Demokrat Sulteng, Hidayat Pakamundi, mantan Ketua DPRD Morowali, Irwan Arya/l, dan mantan Wakil Bupati Morowali, Sumisi Umi Marunduh.
Kedatangan Anwar Hafid disambut tarian adat To Bungku - (FOTO: dok Anwar Hafid)
Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/07/2022), Wakil Ketua DPD Demokrat Sulteng, Mardiman Sane, dalam kesempatan itu menyampaikan pesan dari masyarakat di 13 Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah yang menginginkan Anwar Hafid untuk memimpin Sulawesi Tengah.
Menurut masyarakat dari 13 Kabupaten/Kota di Sulteng, kata Mardiman, keberhasilan Anwar Hafid dan SU Marunduh saat memimpin Kabupaten Morowali mendapatkan apresiasi tersendiri dari masyarakat. Bukan hanya masyarakat Morowali, tetapi juga masyarakat dari daerah lain di Sulteng.
Bahkan, masyarakat menyebut prestasi dan kinerja Anwar Hafid bukan prestasi biasa. Melainkan prestasi yang menteng dan bukan kaleng-kaleng.
Gas Full 2024
Sementara itu, Anwar Hafid dalam sambutannya usai pelantikan menyampaikan beberapa catatan terkait pembangunan di Kabupaten Morowali. Kata dia, keberhasilannya saat memimpin Morowali sebagai Bupati dan Wakil Bupati 2007-2018 tidak bisa dilepaskan dari kerja keras bersama SU Marunduh.
Anwar mengungkapkan, meski saat terpilih memimpin Morowali saat itu besaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih sangat terbatas. Tekanan memajukan Morowali membuatnya berani berutang demi kepentingan rakyat.
"Tahun 2013 kita pisah dengan Morowali Utara. Disitulah kondisi kita mulai baik karena luas wilayah semakin kecil. Namun waktu itu dana kita sedikit, maka cara saya waktu itu adalah berutang, itulah cara saya dan Pak Wabup yang paling cepat untuk memenuhi kebutuhan rakyat," kata Anwar.
"Ketika kami berhenti jadi bupati, Pak Wabup dan Bupati sekarang yang membayar utang itu. Dan yang sering kita dengar Pak Anwar meninggalkan utang, sebenarnya tidak ada yang namanya utang, karena pemerintah itu berkesinambungan, mulai dari zaman Soekarno hingga Jokowi, pemerintah terus berutang, dan itu adalah utang daerah, bukan utang Bupati," sambungnya.
Anggota Komisi II DPR RI itu menambahkan, Pemerintah Kabupaten Morowali saat ini harus lebih cepat dalam membangun melebihi apa yang dilakukannya dahulu. Apalagi, dukungan APBD jauh lebih besar dari APBD saat dirinya memimpin Morowali.
'Pak Wabup, sampaikan salam saya kepada Pak Bupati, masih ada waktu Pemerintah Kabupaten Morowali untuk genjot dan gas full, harus lari seratus baru seimbang ini Morowali, karena PADnya lima kali lipat di zaman saya, kalau tidak, maka Demokrat akan gas full tahun 2024," demikian Anwar Hafid. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |