4.312 Mahasiswa Baru UPN Veteran Ikuti Pengenalan Lingkungan Kampus

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Sebanyak 4.312 mahasiswa baru UPN Veteran Yogyakarta mengikuti Sidang Terbuka Senat Pengenalan Lingkungan Kampus atau PLK, Sabtu (13/8/2022). Kegiatan yang diselenggarakan di Auditorium kampus setempat tersebut mengambil tema Bersama UPN Veteran Yogyakarta Membangun Optimisme Bernegara Untuk Indonesia Maju Di Era Revolusi.
Sejumlah Unit Kegiasan Mahasiswa (UKM) UPN Veteran Yogyakarta ikut memeriahkan kegiatan tersebut. Seperti, tari-tarian tradisional dan lain sebagainya.
Advertisement
Dalam sambutannya, Rektor UPN Veteran Yogyakarta Prof Dr Irhas Effendi mengatakan, setelah dua tahun upacara penyambutan mahasiswa baru secara daring, tahun ini akhirnya dapat dilaksanakan secara tatap muka. Namun demikian, ia mengimbau para mahasiswa dan panitia tetap menerapkan standar protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Meski saat ini Jogja masih berada di PPKM level 1. Namun, kita jangan lengah karena kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Saya harap semua mahasiswa dan panitia pengurus PKKBN (Pengenalan Kehidupan Kampus Bela Negara) untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” kata Irhas.
Irhas menerangkan, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 209/KMK.05/2021 tanggal 31 Mei 2021, pola pengelolaan UPN Veteran Yogyakarta berubah dari PTN-Satker menjadi PTN-BLU. Dengan adanya perubahan tersebut, daya tampung mahasiswa kini menjadi 4.830 orang.
“Dengan demikian UPN Veteran Yogyakarta turut berkontribusi dalam perluasaan kesempatan menempuh pendidikan tinggi bagi masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa,” tandas Irhas.
Menurut Irhas, seleksi masuk di UPN Veteran Yogyakarta dilakukan melalui tiga jalur. Yakni, SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Lainnya. Untuk jalur seleksi lainnya dikenal dengan sebutan Seleksi Mandiri yang meliputi 4 jalur. Yaitu, Jalur Prestasi, Jalur Skor UTBK, Jalur Computer Based Test (CBT), dan Jalur Bela Negara.
Jalur Bela Negara merupakan bagian implementasi dari komitmen UPN Veteran Yogyakarta untuk terus melestarikan, mengembangkan, serta menguatkan nilai-nilai bela negara dalam kehidupan bernegara. Hal ini merupakan perwujudan dari komitmen untuk tetap merengkuh keluarga besar Veteran dan kementerian pertahanan sebagai lembaga yang semula menaungi UPN Veteran Yogyakarta.
Irhas menerangkan, kuota penerimaan mahasiswa melalui jalur SNMPT sebesar 20 persen, SBMPTN sebesar 50 persen, dan Seleksi Lainnya sebesar 30 persen. Nah, pada tahun 2022 ini jumlah pendaftar Program Sarjana mencapai 49.026 orang, dengan daya tampung awal sebesar 4.830.
Secara resmi, pendaftar yang diterima sebagai mahasiswa baru sebanyak 4.312 orang. Terdiri atas sebanyak 46 orang mahasiswa D3, sebanyak 4.146 orang mahasiswa S1, dan sebanyak 120 orang mahasiswa merupakan Program Magister dan Doktor.
Irhas menjelaskan, rasio keketatan seleksi untuk program sarjana sendiri adalah 1:12. Artinya satu mahasiswa menyingkirkan 12 orang pesaing. Dengan demikian, mahasiswa baru UPN Veteran Yogyakarta merupakan anak-anak yang unggul.
“Mahasiswa baru UPN Veteran Yogyakarta tahun ini berasal dari 34 provinsi dari total 37 provinsi yang ada di Indonesia. Jumlah terbanyak pertama yaitu DIY, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Sumatera Utara, dan Provinsi DKI Jakarta,” tandas Irhas.
Tak hanya itu, tahun ini UPN Veteran Yogyakarta juga mendapatkan kuota beasiswa Kartu Indosesia Pintar Kuliah (KIP-K) sebanyak 514 orang. Sedangkan pemegang KIP-K yang diterima jalur SNMPT dan SBMPTN sebanyak 692 orang. Dengan demikian terjadi kelebihan sebanyak 178 orang. Ditambah lagi, pemegang KIP-K yang diterima di jalur Seleksi Lainnya.
“Karena itu, kami mohon kiranya Bapak Menteri yang dalam hal ini diwakili oleh Ibu Direktur Belmawa, berkanan memberikan tambahan kuota KIP-K kepada UPN Veteran Yogyakarta. Sudah terbukti bahwa KIP-K sangat bermanfaat bagi mahasiswa, generasi muda terpilih yang memiliki kemampuan akademik tinggi namun belum beruntung dari sisi ekonomi,” terang Irhas. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Amar Riyadi |
Publisher | : Rochmat Shobirin |