Indonesia Positif

Semarak PBAK UIN SATU Tulungagung, Sukses Raih Rekor Muri Berupa Buku Tertebal

Rabu, 24 Agustus 2022 - 11:19 | 82.85k
Ketua PWNU Jatim Kiai Haji Marzuqi Mustamar, M. Ag dan Abdullah Syukri, Ketua Umum PB PMII menghadiri acara PBAK UIN SATU Tulunggagung. (foto: dok UIN SATU Tulungagung)
Ketua PWNU Jatim Kiai Haji Marzuqi Mustamar, M. Ag dan Abdullah Syukri, Ketua Umum PB PMII menghadiri acara PBAK UIN SATU Tulunggagung. (foto: dok UIN SATU Tulungagung)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TULUNGAGUNG – Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan atau yang kerap disebut PBAK ini merupakan agenda besar yang wajib diikuti oleh mahasiswa baru. Setelah dua tahun adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan PBAK dilakukan secara daring, namun pada tahun ini PBAK berhasil dilakukan secara luring. Seperti yang dilakukan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung)

Tema besar yang diangkat pada PBAK kali ini adalah “Mahasiswa Berperan, Membangun Peradaban Gemilang”. Tema ini mengandung unsur harapan besar bagi mahasiswa yang berperan sebagai penerus bangsa. Tidak hanya itu, semarak PBAK 2022 digelorakan dengan jargon “Penggerak Peradaban Menyongsong Masa Depan”. Hal ini diharapkan mampu menjadi motivasi para mahasiswa baru sebagai penerus bangsa sekaligus penggerak peradaban.

Advertisement

Acara ini menghadirkan tokoh hebat yakni Ketua PWNU Jatim Kiai Haji Marzuqi Mustamar, M. Ag yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad, Malang dan Abdullah Syukri, Ketua Umum PB PMII.

Penyampaian materi pada PBAK ini meliputi materi pendidikan, kebangsaan, kemahasiswaan, dan keislaman. Pendalaman materi ini bertujuan untuk kembali mengulas sejarah serta meningkatkan daya pikir kritis seorang mahasiswa. Materi pendidikan yang tidak hanya berbicara pada bidang ilmu tertentu, namun berbicara mengenai pendidikan secara lebih kompleks, permasalahan pendidikan, arah pendidikan serta langkah tepat dalam menyikapi problematika pendidikan.

Materi kebangsaan yang bertujuan untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme pemuda generasi bangsa. Materi kemahasiswaan yang tidak hanya membicarakan mahasiswa gen Z, melainkan juga mengenai hiruk pikuk perjalanan mahasiswa dengan berbagai tragedi yang telah terjadi. Terakhir adalah materi keislaman, tidak hanya perkara bagaimana anjuran dan hukum dalam islam, melainkan bagaimana sikap kita untuk menghadapi moderasi beragama yang semakin luas serta memiliki sikap toleransi kepada seluruh umat beragama.

Tidak hanya itu, dalam peringatan spesial HUT ke 77 RI ke 77, UIN SATU Tukungagung berhasil menghadiahkan Penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai pemrakarsa dan penyelenggara buku berisi kumpulan karya mahasiswa baru tertebal yakni 130 cm dengan 20.490 halaman.

Sri Widayati, perwakilan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia menjelaskan bahwa MURI adalah sebuah lembaga pencatat rekor pertama di Indonesia sejak 27 Januari 1990 atas prakarsa Jaya Suprana untuk mengapresiasi karsa dan karya warga Indonesia serta menjadi sarana pencatat sejarah yang menginspirasi profesionalisme dan integritas generasi penerus. 

"Kami merasa bangga dan bersyukur berada di tengah bapak ibu dan mahasiswa UIN SATU untuk menyaksikan karya spektakuler berupa buku tertebal karangan mahasiswa baru angkatan 2022 yakni 130 cm  dengan 20.490 halaman." ungkapnya.

"Kami mengumumkan sekaligus menegaskan bahwa buku tertebal yang ditulis oleh 5.245 mahasiswa baru resmi tercatat di museum rekor dunia Indonesia sebagai rekor ke 10.490," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES