Indonesia Positif

LSM Gmas Soroti Kemiskinan dan Stunting di Pacitan

Kamis, 25 Agustus 2022 - 18:36 | 58.47k
Ketua Umum LSM Gmas Badrul Amali (FOTO: dok. Pacitanku)
Ketua Umum LSM Gmas Badrul Amali (FOTO: dok. Pacitanku)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PACITAN – Lembaga Swadaya Masyarakat Generasi Masyarakat Adil Sejahtera  (LSM Gmas) angkat bicara soal masih adanya masyarakat miskin dan tingginya angka stunting di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Ketua Umum LSM Gmas Badrul Amali mengatakan soal kemiskinan yang ada di Pacitan harus menjadi atensi bersama terkhusus Pemkab Pacitan, jika diruntut data yang ada semua itu bisa dilakukan pengusulan pembaharuan mulai dari Desa.

Advertisement

"Semuanya ada mekanismenya, bagaimana untuk pengusulan pembaharuan bisa dilakukan mulai dari bawah yaitu Desa dimusyawarahkan dengan melibatkan BPD dan masyarakat, namun semua itu nanti yang menentukan dapat atau tidaknya langsung Kementerian Sosial RI," katanya, Kamis (25/8/2022).

Wardoyo.jpgWardoyo salah satu warga Miskin di Kabupaten Pacitan (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

Badrus meyakini, jika terus dilakukan pembenahan tidak ada lagi masyarakat yang layak mendapatkan bantuan, Namun tak mendapatkan.

Selain itu, Badrus berharap tidak ada data orang yang sudah meninggal tapi masih keluar bantuannya. Pria yang juga Ketua Asosiasi BPD Kabupaten Pacitan itupun berharap masyarakat aktif melakukan perubahan.

"Kalau terjadi orang yang meninggal masih keluar bantuannya berartikan tidak dilakukan pembaharuan, terkecuali itu dialihkan kepada anaknya misalnya, tapi untuk orang yang mendapatkan bantuan sudah meninggal tetap harus dilaporkan," imbuhnya.

Begitu juga soal stunting yang tembus 2.744 anak di Kabupaten Pacitan memiliki korelasi  salah satunya dengan kemiskinan atau faktor ekonomi masyarakat Badrul Amali berharap Pemkab Pacitan tak banyak program namun gerakan nyata penyelesaian.

"Jangan banyak program tapi yang pasti-pasti saja dan dijalankan, untuk stunting inikan faktornya kekurangan gizi maka perlu langkah konkret misalnya bantuan gizi dan sosialisasi, sinergitas dengan semua pihak, masyarakat dekat dengan pelayanan kesehatan," terangnya.

Tak hanya itu lanjut pria yang juga Advokat kondang di Pacitan ada beberapa poin bisa dijalankan, mulai dari Bimbingan pasangan suami istri yang baru nikah, pemantauan ekonomi masyarakat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES