Lewat Pokus 2022, 249 Mahasiswa STIA Tasikmalaya Peduli Problem Sosial Masyarakat

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Mengawali pembukaan Pekan Orientasi Kehidupan Kampus (Pokus) 2022, ratusan mahasiswa membentuk formasi dengan membentangkan spanduk bertuliskan 'STIA Tasikmalaya', 'Tolak Kenaikan BBM', 'Stop Pelecehan di Kampus' dan 'Cukup Habis Perusak Lingkungan',
Formasi dan pembentangan spanduk itu tersebut merupakan penyampaian pesan-pesan yang menunjukkan kepekaan mahasiswa terhadap persoalan sosial yang saat ini terjadi.
Advertisement
249 orang mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) YPPT Priatim mengikuti kegiatan Pokus 2022 yang dibuka oleh Ketua STIA Dr. Agus Fatah Hidayat di kampus STIA Jalan Perintis Kemerdekaan 200, Karsamenak, Kawalu, Kota Tasikmalaya,l.
Ketua Pelaksana Pokus 2022 Dr. Astri Siti Fatimah saat memberikan keterangan (FOTO: Dok. STIA Tasikmalaya/TIMES Indonesia)
Saat ditemui TIMES Indonesia usai acara pembukaan Pokus Ketua STIA Dr.Agus Fatah Hidayat dan Ketua Pelaksana Pokus Dr. Astri Siti Fatimah mengungkapkan pembuatan formasi dan pembentangan spanduk merupakan inisiatif para mahasiswa.
Isinya adalah harapan agar kenaikan BBM tidak dilaksanakan serta menghentikan kekerasan seksual dan meminimalisasi kerusakan lingkungan.
"Itu inisiatif mahasiswa yang boleh jadi merupakan salah satu bentuk kepekaan, keprihatinan dan harapan mahasiswa dalam merespon persoalan sosial. Ini kan kampus merdeka," ungkap Agus Fatah
Sementara Ketua Pelaksana Pokus menekankan pada para mahasiswa baru agar lebih inovatif serta kreatif untuk mendorong mereka jadi pribadi mandiri sesuai esensi dari tema kegiatan yakni 'Mempersiapkan mahasiswa yang mandiri, kreatif, inovatif, melalui merdeka belajar menuju kampus merdeka'.
Penekanan kegiatan menurut Astri tetap mengacu pada pedoman dan arahan kemendikbud Ristek tentang Pengenalan Kehidupan Kampus bagi mahasiswa Baru (PKKMB).
Hal itu meliputi pembekalan tentang kehidupan berbangsa dan bernegara, pembinaan kesadaran bela negara, sistem pendidikan tinggi, kesadaran lingkungan serta pengenalan Perguruan tinggi di era revolusi Industri 4.0 dan kehidupan kampus di masa pandemi.
"Kami pun mengundang psikolog untuk mendorong pengembangan karakter mahasiswa jadi insan yang cendekia atau intelek,"ungkapnya
Selain itu ia berharap melalui kegiatan pengenalan kehidupan kampus, para mahasiswa STIA Tasikmalaya memiliki pondasi untuk beradaptasi dalam mengarungi kehidupan kampus dengan senantiasa penuh kemandirian. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |