Kementan RI dan BBPPMPV Tingkatkan Kompetensi Master Trainer melalui Pelatihan Lanjutan

TIMESINDONESIA, CIANJUR – Kementerian Pertanian RI bekerjasama dengan Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Cianjur menyelenggarakan Pelatihan Lanjutan (Advance Training) bagi Master Trainer pada 14 – 18 November 2022.
Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kapasitas, kemampuan dan teknis para Master Trainer dalam melaksanakan program dan kegiatan pelatihan secara profesional.
Advertisement
Terdapat 50 orang Master Trainer (MT) yang telah di tetapkan melalui program Youth Enterpreneurship and Employment Support Service (YESS) hadir pada kesempatan tersebut. Peserta MT terdiri dari Widyaiswara, Dosen dan Guru yang berasal dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Selatan serta Sulawesi Selatan.
Bertempat di Gedung Pertemuan BBPPMPV Pertanian Cianjur, pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala BBPPMPV yang diwakili oleh Kepala Bagian Umum, Hedi Walidin. Dalam sambutannya, Hedi menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk mencetak Master Trainer sehingga nantinya dapat memberikan materi pelatihan yang dapat ditranfer kepada peserta, meningkatkan kapasitas, kemampuan dan teknik dalam melaksanakan program dan kegiatan pelatihan serta meningkatkan metoda terbaik dalam TOT terhadap pelatih lainnya.
Dalam pelatihan ini, peserta akan menerima materi pelatihan sebanyak 45 JP yang terdiri dari materi umum 3 JP, materi pokok 38 JP serta materi penunjang 4 JP. Materi umum terdiri dari kebijakan dan orientasi kegiatan. Materi pokok berisi tentang global entrepreneur, konten kreatif digital, analisis modul diklat dan permagangan, model – model pembelajaran/pelatihan serta evaluasi dalam pelatihan. Dan untuk materi penunjang terdiri dari refleksi dan penyusunan rencana tindak lanjut serta evaluasi penyelenggaraan.
Turut hadir sebagai peserta dalam kesempatan ini, Widyaiswara Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu, Dwita Indra Rosa. Diharapkan dengan mengikuti pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi Widyaiswara tersebut dalam mengembangkan metodologi pembelajaran sesuai dengan materi yang diberikan waktu pelatihan.
Hal ini selaras dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa semua UPT pelatihan harus mampu meningkatkan kompetensi SDM dan mengupdate informasi dalam pelayanan sebagai pendidik dan pendamping petani. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |