Indonesia Positif

Penelitian Dosen UWG Malang Hidup di Suku Laut Bajo Sampela yang Bijaksana Menjaga Lingkungan

Selasa, 06 Desember 2022 - 11:00 | 63.19k
Dr. Purnawan Dwikora Negara, S.H., M.H., Dekan Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang.
Dr. Purnawan Dwikora Negara, S.H., M.H., Dekan Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Dr. Purnawan Dwikora Negara, S.H., M.H., Dekan Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang, telah dikenal aktivismenya dalam hal advokasi lingkungan hidup dan sosial kemasyarakatan.

Semangat yang sama membuat Pak Pur, panggilan akrabnya, melangkah bersama Dr. Zahir Rusyad, S.H., M.Hum. menuju bagian tengah Indonesia. Kedua dosen FH UWG itu mengadakan penelitian lapangan ke Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Advertisement

Dengan judul “Pola-pola Konflik atas Sumber Daya Alam Laut dan Bentuk Penyelesaiannya sebagai Upaya Merawat Kekomunalan Ekologis Suku Bajo: Suatu Studi Sociolegal pada Suku Bajo Sampela, Kaledupa, Wakatobi,” duo akademisi tersebut hidup bersama masyarakat Suku Bajo di Desa Samabahari yang merupakan kampung laut.

Di sana, didapatkan pengalaman langsung tentang cara hidup Suku Bajo yang dikenal amat dekat dengan lautan, serta cara mereka menjaga lingkungan tempat tinggalnya.

Purnawan-Dwikora-uwg.jpg

Penelitian kolaboratif ini dibiayai skema hibah internal Universitas Widyagama Malang dan dua pihak eksternal. Prosesnya semakin mudah berkat jejaring/networking Dekan FH tersebut di Asosiasi Pengajar Hukum Adat (APHA) dan Asosiasi Pembina Hukum Lingkungan Indonesia (APHLI) sehingga lebih mudah mengakses masyarakat-masyarakat seperti Suku Bajo.

Hasil dari penelitian ini akan diterbitkan pada luaran-luaran berupa laporan penelitian, artikel jurnal ilmiah, serta pembaruan materi kuliah utamanya untuk mata kuliah Hukum Adat, Hukum Lingkungan, dan Hukum Tataruang Sumber Daya Alam.

Terkait dengan perjalanan penelitian ini, Purnawan mengungkapkan rasa kagumnya pada kekayaan alam Indonesia. “Masyarakat laut yang mungkin dianggap tidak memiliki pengetahuan, ternyata amat tinggi budaya dan pengetahuannya terutama dalam menjaga lingkungan alam. Oleh karena itu, untuk mencintai Indonesia, tidak cukup dengan slogan, tapi juga dengan mendatangi masyarakatnya, berdialog, dan merasakan pengalaman di lingkungan tersebut,” kata Pupung, Dekan FH UWG Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES