Indonesia Positif

SKK Jabanusa: HCML Kembangkan Kembali Lapangan MDK, Mudah-mudahan 2024 Bisa Berproduksi

Sabtu, 31 Desember 2022 - 19:14 | 67.87k
Kepala SKK Migas Perwakilan Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Nurwahidi. (FOTO: SKK Migas for TIMES Indonesia)
Kepala SKK Migas Perwakilan Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Nurwahidi. (FOTO: SKK Migas for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kepala Perwakilan SKK Migas Jawa-Bali-Nusa Tenggara (SKK Jabanusa) Nurwahidi mengungkapkan soal adanya penambahan potensi produksi hingga 25 persen untuk gas bumi di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Hal itu sejalan dengan adanya tambahan dari dua lapangan gas di Jawa Timur yang sedang onstream (beroperasi).

Dua lapangan gas dimaksud adalah proyek pengembangan gas lapangan unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dioperatori oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) di Bojonegoro dan 2 lapangan MDA-MBH (2M) yang dioperatori Husky - CNOOC Madura Limited (HCML) di Blok Selat Madura.

Advertisement

"Ini sesuatu pencapaian yang cukup baik untuk wilayah Jawa-Bali & Nusa Tenggara terutama untuk dapat memenuhi kebutuhan gas bumi yang selama ini kekurangan menjadi berlebih," terang Kepala Perwakilan SKK Jabanusa Nurwhidi di Surabaya, Sabtu 31 Desember 2022.

Ia menyatakan, dengan adanya peningkatan produksi gas bumi secara langsung memberikan kesempatan kepada perusahaan-perusahaan dan industri di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk bisa berkembang. Sebab sudah tersedia salah satu sumber energinya yaitu gas.

"Ke depannya SKK Migas akan mencoba melihat optimalisasi pemanfaatan gas bumi ini melalui konversi penggunaan minyak BBM menjadi penggunaan gas, terutama dari di sektor industri," ucapnya.

Untuk HCML, Nurwahidi mengungkapkan jika proyek yang saat ini masih berjalan atau onstream yaitu Lapangan MDA-MBH. HCML juga tengah melakukan pengembangan lapangan gas berikutnya yaitu lapangan gas MAC. Dimana diharapkan akan beroperasi sekitar bulan Februari atau Maret 2023 mendatang. 

"Di sana juga ada lapangan HCML yaitu Lapangan MDK yang akan dikembangkan kembali dan mudah-mudanan bisa berproduksi pada tahun 2024 mendatang," jelasnya.

Di sisi lain, Nuwahidi menegaskan soal tantangan produksi gas dengan tingkat serapan buyers. Dengan adanya potensi penambahan produksi gas bumi di tahun 2023, diharapkan nantinya bisa terlifting. Dengan kata lain, hasil produksi gas bumi dimanfaatkan oleh masyarajat di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Jadi itu merupakan tantangan kita ke depan, seperti kayak sekarang saya katakan ada tambahan 20-25 persen potensi gas, malah ini tidak ada yang menyerap ini nantinya juga menjadi tidak terlifting. Jadi ini menjadi sebuah tantangan bagaimana memasarkan gas ke Jawa Timur dan Jawa Tengah," tutup Kepala Perwakilan SKK Jabanusa Nurwhidi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES