Pasien Rawat Inap Salah Minum Obat, RSUD Ngawi Beri Klarifikasi

TIMESINDONESIA, NGAWI – Seorang pasien RSUD dr Soeroto Ngawi (RSUD Ngawi) mengaku mengonsumsi obat yang bukan peruntukannya. Akibatnya, pasien tersebut sempat mengalami gemetar parah hingga nyaris tidak sadarkan diri setelah salah minum obat yang tidak sesuai dengan resepnya. Terkait kejadian tersebut, pihak RSUD Ngawi sudah menyampaikan klarifikasi.
Kejadian itu dialami oleh MAY (22) anak dari Dwi Prihatin, warga Desa Selopuro, Kecamatan Pitu, Ngawi. Dwi menceritakan, awal mula MAY mengalami demam tinggi dan sesak nafas karena kecapekan. Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis RSUD Ngawi, MAY harus diberikan tindakan rawat inap pada Rabu (28/12) lalu.
Advertisement
Kasi Pelayanan RSUD Ngawi, dr Ganis Kurniawan saat menyampaikan keterangan. (FOTO: Miftakul/TIMES Indonesia)
Selang satu hari (29/12) pada masa rawat inap, Dwi menceritakan, perawat RSUD Ngawi memberikan obat untuk MAY sejumlah dua kantong. Menurut keterangan perawat, obat itu untuk dikonsumsi pada sore dan keesokan paginya.
Dwi mengaku sempat curiga dengan jumlah obat yang lebih banyak dibandingkan biasanya. Pasca diberikan obat, pada tengah malam, tubuh MAY gemetaran. MAY juga nyaris tidak sadarkan diri.
"Obat yang untuk sore hari sudah saya berikan semua, tapi saya curiganya obatnya tambah banyak. Kemudian saat lewat tengah malam, anak saya gemetar dan hampir pingsan," kata Dwi saat dikonfirmasi TIMES Indonesia, pada Senin (2/1/2023).
Dwi mengaku sadar ada yang keliru dengan obat MAY saat akan memberikan obat pada pagi harinya. Rupaya, dalam kantong obat tersebut ada dua nama pasien yang berbeda.
Satu paket obat atas nama MAY dan satu lainya untuk pasien dalam satu ruangan yang sama. Dwi mengaku shock setelah mengetahui anaknya keliru mengonsumsi obat dari perawat RSUD Ngawi.
"Obat yang diberikan perawat dalam satu kantong itu bertuliskan pagi. Saya taunya saat akan memberikan obat, ternyata ada dua nama pasien. Jadi anak saya yang sempat drop itu mungkin karena salah mengonsumsi obat," katanya.
Dwi melanjutkan, pihaknya juga berupaya memastikan obat yang dikonsumsi anaknya yang mestinya untuk pasien lain. Dan benar saja, pasien yang bersangkutan tidak menerima jatah obat, sebab ikut masuk dalam kantong resep milik MAY.
"Pasien yang obatnya masuk di kantong obat anak saya mengaku tidak mendapatkan obat," katanya.
Dwi mengungkapkan, pihak RSUD Ngawi setelah mengetahui pasien mengonsumsi obat bukan peruntukannya, sudah melakukan tindakan pengecekan medis. Berdasarkan hasil pemeriksaan lab organ vital MAY masih dalam kondisi yang bagus.
Klarifikasi RSUD Ngawi
Menanggapi kasus keliru konsumsi obat pasien rawat inap, pihak RSUD Ngawi sudah angkat biacara. RSUD Ngawi tak menampik adanya kejadian pasien mengonsumsi obat pasien lain. Melalui Kasi Pelayanan RSUD Ngawi, dr Ganis Kurniawan, pihaknya menjelaskan duduk perkara kasus tersebut.
Ganis menjelaskan, RSUD Ngawi seketika melakukan mitigasi dan investigasi terkait kejadian itu. Hasil penelitan dan penelusuran manajemen rumah sakit, obat yang salah dikonsumsi MAY bukanlah jenis yang bisa membahayakan kesehatan pasien. Obat tersebut berupa pereda nyeri dan sejenis suplemen makanan.
"Sudah kami cek, yang dikonsumsi pasien adalah paracetamol dan kurkuma. Secara klinis sebetulnya obat itu tidak terlalu berbahaya untuk pasien," jelas Ganis.
Pihak RSUD Ngawi, lanjut Ganis, pasca mengetahui ada pasien yang salah mengonsumsi obat juga langsung melakukan tindakan pengecekan kesehatan.
Hasil pemeriksaan ulang pasien, diketahui tidak menimbulkan dampak pada kesehatan pasien. Selain itu, obat juga langsung ditarik dari pasien yang bersangkutan.
Ganis menambahkan, pihak pasien saat ini sudah dinyatakan sembuh dan diizinkan untuk pulang ke rumah. Namun demikian, RSUD Ngawi tetap akan memberikan fasilitas pelayanan optimal apabila pasien akan melakukan kontrol kesehatan pasca perawatan.
"Direktur RSUD Ngawi sudah menghubungi keluarga pasien. Menanyakan kondisi pasien. Dan Alhamdulillah pasien maupun keluarga sudah menerima dengan baik. Dan Insya Allah akan tetap kami fasilitasi, apabila pasien butuh kontrol, atau ada keluhan lagi," papar Kasi Pelayanan RSUD dr Soeroto Ngawi (RSUD Ngawi) dr Ganis Kurniawan, terkait pasien yang salah minum obat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |