Kenali Penyakit Demensia dan Faktor Risikonya

TIMESINDONESIA, MALANG – Dengan kecanggihan teknologi saat ini, kita sering kali mengakses informasi di dunia maya dengan mudah. Dan tidak jarang juga kita sering mendengarkan kata-kata demensia. Tapi sudah taukan kita apa sebenarnya itu demensia? Apakah demensia sama dengan pikun? Naah… untuk mengetahuinya kita cari tahu bersama yuk…
Demensia adalah istilah untuk sekelompok gejala yang memengaruhi memori, kemampuan berpikir, dan kemampuan sosial, yang cukup parah dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Demensia dan pikun adalah istilah yang sering kali digunakan bergantian. Walaupun sama-sama gangguan yang menyerang otak, tetapi faktanya, demensia berbeda dengan pikun.
Advertisement
Demensia sendiri adalah penyakit yang menyebabkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Kondisi ini berdampak pada gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-hari penderitanya. Perlu diingat, demensia berbeda dengan pikun. Pikun adalah perubahan kemampuan berpikir dan mengingat yang biasa dialami seiring pertambahan usia. Perubahan tersebut bisa memengaruhi daya ingat, tetapi tidak signifikan dan tidak menyebabkan seseorang bergantung pada orang lain.
Jenis demensia yang paling sering terjadi adalah penyakit Alzheimer dan demensia vaskular. Alzheimer adalah jenis demensia yang berhubungan dengan perubahan genetik dan perubahan protein di otak. Sedangkan, demensia vaskular adalah jenis demensia akibat gangguan di pembuluh darah otak.
Penyebab Demensia
Demensia disebabkan oleh rusaknya sel saraf dan hubungan antarsaraf pada otak. Berdasarkan perubahan yang terjadi, ada beberapa jenis demensia, yaitu:
Penyebab Alzheimer
Penyakit Alzheimer merupakan jenis demensia yang paling sering terjadi. Penyebab penyakit Alzheimer masih belum diketahui, tetapi perubahan genetik yang diturunkan dari orang tua diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini.
Selain faktor genetik, kelainan protein dalam otak juga diduga dapat merusak sel saraf sehat dalam otak.
Demensia vaskular
Demensia vaskular disebabkan oleh gangguan pembuluh darah di otak. Stroke berulang merupakan penyebab tersering dari demensia jenis ini.
Gejala Demensia
Pada tahap awal, demensia dapat menimbulkan gejala seperti:
- Sulit menghadapi perubahan.
- Gangguan pada memori jangka pendek
- Sulit memilih kata-kata yang tepat
- Mengulang-ulang sesuatu
- Bingung dengan arah
- Sulit mencerna kata-kata lawan bicara
- Perubahan suasana hati
- Kehilangan minat
- Kebingungan
- Kesulitan menyelesaikan tugas sehari-hari
Konsultasi ke dokter saraf atau psikiater sebaiknya dilakukan pada seseorang yang mengalami salah satu atau beberapa gejala demensia, agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Demensia sering disamakan dengan pikun pada orang tua, karena sama-sama berkaitan dengan penurunan daya ingat. Namun, jika penurunan daya ingat terus memburuk hingga menyulitkan penderita untuk melakukan aktivitas sehari-hari, pemeriksaan harus segera dilakukan.
Pemeriksaan oleh dokter perlu segera dilakukan pada seseorang yang mengalami beberapa atau banyak gejala yang dicurigai sebagai gejala awal demensia, antara lain:
- Mudah lupa
- Sulit mempelajari hal baru
- Sulit konsentrasi
- Sulit mengingat waktu dan tempat
- Suasana hati tidak menentu
- Sering kehilangan benda akibat lupa tempat meletakkannya
- Sulit menemukan kata yang tepat saat berbicara
- Apatis atau tidak perduli terhadap lingkungan sekitar
- Sering mengulang aktivitas yang sama tanpa disadari
- Sulit melakukan aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari
Dokter saraf dan psikiater atau dokter spesialis kesehatan jiwa saat ini sangat mudah mengaksesnya. RSU Wajak Husada, sudah mempersiapkan kedua poli spesialis tersebut. Jadi apabila Sahabat sehat Wajak Husada menemukan beberapa tanda dan gejala yang telah disampaikan sebelumnya dan ingin mengonsultasikan kesehatan Sahabat sehat, jangan ragu untuk mendatangi poli spesialis saraf dan kesehatan jiwa yang tersedia di RSU Wajak Husada Malang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |