Indonesia Positif

Dosen UMY Beri Pendampingan PWMI di Shelter KBRI Kuala Lumpur

Selasa, 17 Januari 2023 - 19:54 | 92.27k
Dosen UMY beserta pejabat embassy KBRI Kuala Lumpur berfoto bersama usai kegiatan. (Foto: Dok. Pribadi Dimas Bagus Wiranatakusuma)
Dosen UMY beserta pejabat embassy KBRI Kuala Lumpur berfoto bersama usai kegiatan. (Foto: Dok. Pribadi Dimas Bagus Wiranatakusuma)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dimas Bagus Wiranatakusuma,Ph.D memberikan pendampingan kepada Pekerja Wanita Migran Indonesia (PWMI) tentang Perencanaan Keuangan Syariah dan Launching Komunitas Perencanaan Keuangan di Shelter KBRI Kuala Lumpur. 

Pada kesempatan itu, Dosen Prodi Ekonomi UMY tersebut sekaligus juga mendampingi PWMI dalam rangka memberikan edukasi kepada mereka yang tinggal di Kuala Lumpur. Kegiatan ini diselenggarakan di Shelter Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur pada Selasa (17/1/2023). 

Advertisement

Dimas menyatakan, tujuan kegiatan ini yang pertama adalah memberikan edukasi mengenai identifikasi kegagalan dalam pengelolaan keuangan. Kemudian yang kedua, memberikan literasi mengenai produk keuangan yang dapat membantu dalam pengelolaan keuangan serta memberikan motivasi untuk cerdas mengelola keuangan untuk masa kini dan masa depan berdasarkan prinsip Syariah. 

"Kegiatan Pengabdian ini merupakan pengabdian masyarakat internasional QS 100 yang bekerjasama dengan Prodi Keuangan, Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universiti Malaya, Malaysia," kata Dimas melalui sambungan telepon. 

Selain itu juga, kegiatan pengabdian ini pun dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya pekerja migran di Shelter KBRI KL karena permasalahan ketenagakerjaan. Permasalahan yang mendominasi adalah gaji yang belum dibayar hingga beberapa bulan dan permasalahan dokumen yang tidak resmi ketika bekerja di Malaysia.

"Selama sesi diskusi peserta diberikan edukasi dan literasi mengenai perencanaan keuangan yang benar dan tepat berdasarkan prinsip Syariah serta motivasi agar tidak hanya memperhatikan aspek kebutuhan hari ini namun juga masa depan dan kebutuhan yang bersifat sosial," jelasnya. 

"Kebutuhan hari ini adalah kebutuhan hidup yang mencakup kebutuhan primer dan sekunder termasuk hutang. Sementara kebutuhan masa depan adalah dana pensiun, dana pendidikan anak dan ibadah ke tanah suci. Kebutuhan sosial adalah mencakup penyisihan untuk sedekah, infaq, zakat dan waqf," tambah Dimas. 

Teknisnya, kata dia, dalam sesi materi, pemateri memaparkan persentase alokasi yang ideal antara pengeluaran saat ini, masa depan dan sosial yakni 10:20:70 persen. Selanjutnya, secara teknis, 30 peserta yang kesemuanya adalah pekerja migran Indonesia di Malaysia dibagi menjadi 4 kelompok dan diberikan penugasan untuk membuat yel-yel dan nama kelompok yang terkait dengan keuangan. 

"Para peserta juga diberikan kesempatan untuk mempresentasikan ide bagaimana menjadi perencana keuangan yang baik, selain itu adapun sesi tanya jawab yang interaktif," ujarnya. 

Dalam pengabdiannya ini, Dimas tak sendiri melainkan didampingi oleh Satria Utama SEI MEI yang juga sebagai Dosen Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam UMY. Satria juga turut memberikan penjelasan mengenai pentingnya adanya dana darurat sedini mungkin untuk mengantisipasi berbagai resiko dalam dinamika kehidupan. 

Sebelumnya, Atase Pendidikan KBRI Kuala Lumpur, Prof Dr Muhammad Firdaus SP M Si mengapresiasi kedua dosen asal UMY tersebut dalam dedikasinya memberikan edukasi penting kepada pekerja-pekerja wanita migran di Malaysia. Pihak KBRI KL cukup senang atas kerja sama dari tim pengabdian UMY untuk para pekerja migran yang bermasalah di shelter KBRI KL. 

"Kami menyambut baik kegiatan ini karena kebanyakan pekerja migran Indonesia berorientasi jangka pendek dan belum memiliki gambaran alokasi keuangan yang sehat. Sehingga, adanya pendampingan perencanaan keuangan Syariah ini sangat penting dan diharapkan bisa berkelanjutan," harapnya.

Kegiatan bersama UMY ini ditutup dengan pemberian sertifikat peserta, souvenir berupa dompet dan penyampaian kelompok serta peserta terbaik. Selain itu, juga ada launching komunitas perencana keuangan sebagai wadah edukasi dan sharing informasi pasca pendampingan kegiatan. Peserta juga memberikan kesan positif dan berharap bahwa kegiatan ini bisa berlanjut secara berseri di KBRI Kuala Lumpur. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES