Indonesia Positif

Kejayaan Baru Jalur Rempah Indonesia, BPOM Dampingi UMK di Provinsi Maluku

Jumat, 10 Februari 2023 - 19:05 | 65.18k
Ir. Sadali Ie, M.Si saat membaca sambutan Gubernur Maluku Murad Ismail, Jumat (10/2/2023) (FOTO: Ade/TIMES Indonesia)
Ir. Sadali Ie, M.Si saat membaca sambutan Gubernur Maluku Murad Ismail, Jumat (10/2/2023) (FOTO: Ade/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, AMBON – Provinsi Maluku merupakan penghasil rempah terbesar di Indonesia yang telah dikenal mancanegara sejak lama. Di samping sebagai penghasil rempah, kepulauan di wilayah Maluku juga banyak ditumbuhi tanaman khas daerah Indonesia Timur.

Usaha Mikro Kecil (UMK) di Provinsi Maluku pun telah bertumbuh dengan banyak memproduksi pangan olahan dan obat tradisional dengan bahan baku lokal yang khas.

Advertisement

Sebagai wujud keberpihakan terhadap UMK di wilayah Maluku, BPOM RI bersama Pemerintah Provinsi Maluku bersinergi melalui kegiatan "Membangun Kejayaan Baru Jalur Rempah Indonesia" pada Jumat (10/02/2023).

Gubernur Maluku Irjen. Pol. (Purn.) Drs. Murad Ismail, S.H., M.H. melalui Ir. Sadali Ie, M.Si, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. Gubernur juga mengucapkan selamat datang kepada Kepala BPOM RI, dr. Penny K. Lukito, Mcp beserta rombongan di Provinsi Maluku, Kota Ambon, Bumi Raja-raja.

Pada kesempatan tersebut gubernur menyampaikan 2 hal. Pertama, sebagai provinsi, Kepulauan, Maluku memiliki luas wilayah 712.498 kilometer persegi, terdiri dari lautan seluas 92,4% dan daratan 7,6%, dengan jumlah pulau sebanyak 1.340 buah, Dengan jumlah penduduk 1,8 juta jiwa, yang tersebar di 11 kab/kota. Serta memiliki potensi kekayaan alam melimpah, antara lain: Kelautan dan perikanan, Perkebunan, Pertanian, Pertambangan dan Pariwisata.

"Ini merupakan tumpuan pemerintah daerah, yang diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi, menurunkan angka kemiskinan, dan menyerap tenaga kerja di wilayah Maluku," kata Gubernur.

Dan kedua, kegiatan terpadu yang antara Pemerintah, Akademisi, Pelaku Usaha dan UMKM diharapkan dapat menghasilkan hilirisasi produk obat tradisional dan pangan berbasis kearifan lokal.

"Kepada seluruh pimpinan OPD, para peneliti dan akademisi, pelaku usaha dan UMKM serta seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Maluku yang hadir saat ini, untuk bersinergi dan berkolaborasi, serta mendukung BPOM, dalam program pendampingan hilirisasi produk, Serta program pengawasan obat dan makanan untuk melindungi masyarakat, khususnya anak-anak kita, sebagai generasi penerus di Provinsi Maluku."

Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito menjelaskan  bahwa kegiatan ini merupakan hasil koordinasi dan tindak lanjut kerja sama antara BPOM RI, Komunitas Empu, dan Yayasan Benih Baik dalam peningkatan keamanan dan mutu produk jamu. Di samping itu, juga dukungan dari asosiasi industri seperti Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) dan industri pangan olahan yang berkomitmen sebagai Orang Tua Angkat (OTA) bagi UMK Pangan Olahan di Maluku.

Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam momen ini mencakup Focus Group Discussion (FGD) Sinergisme dalam pengembangan potensi kekayaan rempah di Wilayah Timur untuk Pangan Olahan dan Obat Bahan Alam Indonesia.

Selain itu, pendampingan kepada 50 (lima puluh) pelaku usaha jamu gendong; pendampingan kepada 20 (dua puluh) UMK pangan olahan, khususnya olahan rempah dan sagu; Desk Regulatory Assistance dalam rangka Pelayanan Prima Percepatan Perizinan, dukungan ekspor dan hilirisasi hasil riset/inovasi; serta pameran produk pangan dan obat tradisional produksi UMK di Provinsi Maluku.

"Peningkatan permintaan maupun minat masyarakat terhadap jamu serta pangan olahan berbahan rempah dan sagu harus dikawal dengan memastikan pelaku usaha memenuhi persyaratan keamanan, manfaat/khasiat/gizi, dan mutu produk. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk nyata komitmen BPOM untuk membangun kembali kejayaan rempah Indonesia di Maluku dan mendorong inovasi olahannya," terang Penny K. Lukito yang hadir langsung membuka rangkaian kegiatan

BPOM.jpgKepala BPOM RI, Penny K. Lukito berkomitmen akan terus aktif melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi. (Foto Ade/TIMES Indonesia)

Dalam mendukung pengembangan UMK, BPOM RI juga telah menggulirkan berbagai program pendampingan, asistensi, serta kemudahan registrasi, baik berupa keringanan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan bantuan pengujian, maupun fasilitasi hilirisasi riset/inovasi pangan olahan dan jamu.

Namun demikian, seringkali permasalahan UMK lebih kompleks dan membutuhkan intervensi komprehensif. Kolaborasi program dari pemangku kepentingan lain, seperti lintas sektor, pemerintah daerah, maupun industri pangan olahan dan jamu sebagai OTA menjadi sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut

BPOM RI akan mengawal UMKM pangan olahan dan obat tradisional asal rempah

Untuk itu, BPOM RI juga mengawal program pendampingan UMK pangan olahan dan obat tradisional asal rempah dan sagu di Maluku dengan dukungan industri pangan olahan dan industri obat tradisional sebagai OTA Terdapat 7 OTA pangan olahan yaitu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT. Konimex, PT. Mayora Indah Tbk., PT. Forisa Nusa Persada, PT. Kino Indonesia, PT Heinz ABC Indonesia dan PT Niramas.

Mereka memberikan bantuan alat produksi bagi UMK Pangan Olahan di Maluku, khususnya di Ambon dan Banda Naira. Terdapat 3 OTA obat tradisional yang memberikan alat bantuan kepada pelaku usaha jamu gendong, yaitu PT Bintang Toedjoe, PT indofarma, dan PT Kimia Farma

Untuk diketahui, terkait dengan rempah, salah satu program besar Pemerintah Indonesia yang digagas adalah Indonesia Spice Up the World. Program ini bertujuan agar kuliner Indonesia mampu berpenetrasi di pasar mancanegara, sehingga bumbu-bumbu asli Indonesia merajai dunia.

Wilayah Maluku yang terkenal dengan buah Pala, terutama Pala Banda yang bersertifikat Indikasi Geografis; Kayumanis, dan Cengkeh yang menjadi potensi untuk didorong melakukan ekspor rempah dan olahannya.

"Oleh karena itu. BPOM membuka kesempatan pendampingan UMK melalui desk regulatory assistance pada kesempatan hari ini. BPOM juga memberikan kesempatan UMK pangan olahan berdiskusi langsung secara daring dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney dan ITPC Johanesburg terkait akses informasi peluang ekspor ke Australia dan Afrika Selatan," ungkap Penny.

Pelaku usaha jamu gendong tak luput dari pendampingan BPOM, yang dilakukan melalui stikerisasi jamu gendong, salah satu contoh minuman jamu khas Ambon adalah Guraka Kenari yang berbahan baku jahe yang diberi taburan kenari. Hal ini dilakukan untuk menambah nilai dan kepercayaan masyarakat kepada pelaku usaha yang mampu menghasilkan jamu gendong yang aman, bermanfaat, dan bermutu.

"Ke depannya, diharapkan akan makin banyak usaha jamu gendong yang telah distikerisasi, sehingga semakin meningkatkan daya saing jamu dan nilai ekonominya," lanjut Kepala BPOM.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPOM RI turut menyaksikan penandatanganan komitmen OTA bagi UMK Pangan dan Obat Tradisional di Maluku dan menyerahkan secara langsung kepada pelaku UMK di Maluku berupa Nomor Izin Edar untuk produk obat tradisional dan pangan olahan, sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) Tahap I dan Izin Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB); serta sertifikat Sistem Manajemen Keamanan Pangan Olahan (SMKPO).

"Penyerahan berbagai sertifikat serta rangkaian kegiatan pendampingan UMK, termasuk penggalangan komitmen pendampingan dari OTA pangan olahan dan jamu pada hari ini diharapkan dapat memotivasi para pelaku usaha untuk berinovasi dan konsisten memproduksi produk olahan rempah yang berkualitas," harap Kepala BPOM lagi.

Lebih lanjut, BPOM berkomitmen akan terus aktif melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap obat dan makanan aman. Serta memberikan pendampingan dalam rangka pemberdayaan UMK pangan olahan dan usaha jamu gendong yang berdaya saing.

"BPOM juga terus meningkatkan efektivitas pengawasan obat dan makanan melalui berbagai strategi untuk dapat melindungi masyarakat dari obat dan makanan yang berisiko terhadap kesehatan, " ucapnya saat membuka acara "Membangun Kejayaan Baru Jalur Rempah Indonesia" tersebut(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES