Militansi Pantarlih KPU Ngawi, Terjang Banjir Demi Nyoklit Calon Pemilih

TIMESINDONESIA, NGAWI – Militansi petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) KPU Ngawi dalam melaksanakan tugas pencocokan dan penelitian (coklit) calon pemilih patut diacungi jempol. Pasalnya, meskipun wilayah kerjanya dilanda banjir, Pantarlih tetap semangat mendatangi rumah warga demi mendapatkan data pemilih yang akurat.
Adalah Suwarni, salah seorang Pantarlih di Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, yang tetap bertugas meskipun di sebagian wilayah kerjanya dilanda banjir. Suwarni mengatakan, kondisi banjir bukan menjadi sebuah halangan baginya untuk bertugas mencocokan dan meneliti data pemilih.
Advertisement
"Sebagai Pantarlih, harus siap sedia menjalankan tugas. Selagi masih bisa dilalui, tidak masalah," kata Suwarni kepada TIMES Indonesia, disela men-coklit pemilih di wilayah setempat, pada Kamis (16/2/2023).
Diketahui, Desa Purwosari, termasuk dari beberapa wilayah di Kabupaten Ngawi yang tergenang banjir. Beruntung, lokasi dimana Suwarni bertugas, ketinggian genangan air bah tidak seberapa. Masih dapat dilalui, dengan konsekuensi celana basah setinggi lutut orang dewasa.
Suwarni mengatakan, banjir mulai menggenangi area kerjanya sejak semalam. Genangan banjir ditengarai akibat meluapnya aliran sungai yang memang melintas di dusun setempat. Curah hujan yang tinggi, serta kiriman air dari wilayah atas turut menjadi penyebab banjir.
"Air mulai naik sejak semalam. Tapi belum setinggi ini (lutut orang dewasa)," ujar Suwarni.
Suwarni, Pantarlih Desa Purwosari kala bertugas Men-coklit warga. (FOTO: Miftakul/TIMES INDONESIA)
Wilayah Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan memang bukan kali ini saja dilanda banjir. Muka tanah yang rendah, ditambah curah hujan tinggi dan air kiriman dari wilayah atas, menjadi pemicu utama banjir. Suwarni pun sudah maklum. Asal masih bisa dilewati, banjir pun dia terjang demi menjalankan tugas coklit.
Dikatakan Suwarni, di wilayah kerjanya, ada belasan rumah yang harus dia coklit dengan kondisi jalan tergenang banjir. Ketinggian muka air pun beragam. Mulai dari sebatas mata kaki, hingga terdalam setinggi lutut orang dewasa.
"Selagi masih bisa dilewati, kita tetap harus melaksanakan tugas coklit ini. Banjir bukan menjadi halangan," tegas Suwarni.
Perlu diketahui, Pantarlih bertugas membantu KPU, PPK, dan PPS dalam melakukan penyusunan daftar pemilih, dan pemutakhiran data pemilih. Pantarlih berkedudukan di lingkungan tempat pemungutan suara (TPS).
Sementara itu, Azis Harmanto, anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Purwosari mengapresiasi militansi Pantarlih di wilayahnya. Dia menyampaikan, kegiatan coklit tetap harus dilaksanakan Pantarlih meskipun dalam kondisi banjir, dengan catatan, ketinggian muka air masih dalam kondisi wajar dan tidak membahayakan petugas.
"Selama masih bisa dilalui, tidak membahayakan dalam bertugas, coklit tetap dilaksanakan. Akan tetapi jika dalam kondisi ekstrem, coklit dilaksanakan setelah banjir surut," papar Azis Harmanto, anggota PPS Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, terkait militansi Pantarlih KPU Ngawi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |