Indonesia Positif

Bank Sampah Kota Kediri, Dapat Rejeki Lebaran Tak Terduga Dari Sampah Daur Ulang

Rabu, 22 Maret 2023 - 21:21 | 67.44k
Proses penimbangan sampah di Bank Sampah Al Ikhlas Kota Kediri (foto : yobby/Times Indonesia)
Proses penimbangan sampah di Bank Sampah Al Ikhlas Kota Kediri (foto : yobby/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Momen lebaran menjadi momen yang menyenangkan bagi para anggota Bank Sampah Al Ikhlas, lingkungan RW 6 Kelurahan, Rejomulyo, Kecamatan Kota, Kota Kediri

Bank sampah yang memiliki anggota kurang lebih 150 KK itu menerapkan jadwal pencairan berdasarkan momen Idul Fitri atau lebaran. Setiap anggota yang menabung bisa mencairkan "tabungan" sampahnya menjelang momen lebaran.  

Tabungan tiap anggota juga berbeda, tapi yang terbanyak bisa mencapai lebih dari Rp 500 ribu. 
"Tapi juga ada yang kurang dari 10 ribu. Tergantung ketelatenan anggota menabung. Kita buat jadwal setelah lebaran dan sampai lebaran lagi, " ujar Ketua Pengurus Bank Sampah Al Ikhlas Ning Sulastri, Rabu,(22/03/2023). 

Tabungan, menurut wanita yang kurang lebih 4 tahun terakhir bergelut dengan bank sampah itu, menjadi rejeki tak terduga para anggota saat lebaran tiba. 

"Bisa buat isi meja. Tidak disangka juga karena sudah barang terbuang jadi tak terhitung. Tapi ternyata masih bisa buat beli minyak, kue dan kacang. Jadi (anggota) semangat," tambahnya sambil tersenyum. 

Meski menjadi rejeki tak terduga saat lebaran, perjuangan untuk menjadikan bank sampah Al Ikhlas seperti sekarang tidak mudah. 

Pengurus bank sampah awalnya door to door mengajak pengepul untuk mengumpulkan sampah.  
Kemudian pada tahun 2018 format berubah. Bank Sampah Al Ikhlas memiliki pos sementara di garasi. 
"Tapi begitu penabung datang kita timbang. Lalu siangnya pengepul langsung diambil sampahnya," tambahnya lagi. 

Dalam perkembangannya bank sampah Al Ikhlas kemudian memiliki pos sendiri. Pos ini berfungsi sebagai pos operasional untuk menimbang dan memilah sampah. Kebanyakan sampah yang masuk sendiri adalah sampah kering yang masih bisa di daur ulang.  "Kita buat jadwal dua minggu sekali. Sampah dipilah, kertas dan botol disendirikan. Tapi juga ada yang campur tetap kita layani, " ujar wanita berkacamata tersebut. 

Memilah sampah sendiri adalah hal penting. Mengingat beberapa sampah seperti botol plastik semakin dipilah akan memiliki nilai tinggi. "Kalau botol utuh sekitar Rp 2000 perkg, tapi kalau sudah dikupas bisa jadi Rp 3000-4000 perkg," tukasnya lagi. 

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup  Kebersihan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri Anang Kurniawan mengungkapkan saat ini di Kota Kediri terdapat  sekitar 116 bank sampah.  Dari jumlah itu sekitar 60 persen merupakan bank sampah aktif. 

"Sisanya 40 persen jadi prioritas kita agar bisa berkembang lagi, dan setelah itu kita buka bank sampah baru," tutur Anang. 

Keberadaan bank sampah, menurut Anang merupakan wujud kepedulian masyarakat dalam mengurangi sampah. Bank Sampah Al Ikhlas, menurut Anang setiap 2 pekan bisa mengumpulkan sekitar 120 kg sampah.  

 "Setiap bulan 240 kg kali sekian ratus. Belum lagi bank sampah yang juga mengelola food waste seperti maggot dan ECO enzim. Itu mengurangi lebih banyak lagi yang dibuang ke TPA," pungkas Anang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES