Indonesia Positif

Antisipasi Pupuk Langka, Polbangtan Malang Gelar Bimtek Teknologi Pemanfaatan Limbah

Minggu, 14 Mei 2023 - 10:55 | 40.37k
Polbangtan Malang menggelar bimtek pemanfaatan limbah menjadi di Madiun, Jumat (12/5/2023). (Foto: Polbangtan Malang for TIMES Indonesia)
Polbangtan Malang menggelar bimtek pemanfaatan limbah menjadi di Madiun, Jumat (12/5/2023). (Foto: Polbangtan Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MADIUN – Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Pertanian bertemakan strategi bisnis pemanfaatan limbah ternak menjadi kompos di Madiun.

Secara umum, pengertian limbah adalah buangan atau material sisa yang dianggap tidak memiliki nilai yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga). Ada juga yang mengatakan bahwa definisi limbah adalah semua material sisa atau buangan yang berasal dari proses teknologi maupun dari proses alam dimana kehadirannya tidak bermanfaat bagi lingkungan dan tidak memiliki nilai ekonomis dan bisa berdampak buruk terhadap lingkungan dan juga bagi kesehatan manusia.

Menjaga kestabilan demi keberlangsungan alam tak kalah penting dengan menjaga ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik.

Mentan Syahrul pun menambahkan, produksi pertanian bisa ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan.

“Jangan pakai pupuk kimia saja, tetapi lebih banyak pupuk organik. Kimia masih mungkin dibutuhkan karena ini berskala ekonomi kan? dan beberapa varietas membutuhkannya, tetapi kita dahului dengan memberi makan dengan nutrisi dengan organik," tutur Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa yang bisa menyuburkan tanah bukan hanya pupuk kimia melainkan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah.

“Pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah itu petani bisa buat sendiri asalkan ada kemauan. Artinya, untuk menyuburkan tanah tidak ada alasan gara-gara pupuk mahal kita diam. Proses penyuburan tanah, peningkatan produktivitas, dan produksi harus terus kita lakukan kalau kita tetap ingin eksis di muka bumi ini,” ucap Dedi.

Berdasarkan potensi ternak yang dimiliki oleh petani di Kabupaten Madiun, hal ini bisa menjadi peluang untuk mengatasi kelangkaan pupuk yang sampai saat ini masih menjadi isu hangat di sektor pertanian. Karena ini merupakan tantangan di dunia pertanian. 

“Tema ini pada dasarnya dapat menjawab salah satu tantangan di dunia pertanian, yang mengalami kelangkaan pupuk. Padahal kita ketahui bahwa potensi seperti limbah ternak yang belum dimanfaatkan masih sangt banyak”, ujar Hamyana, Wakil Direktur Bidang Umum dan Teknologi Informasi Polbangtan Malang saat pembukaan Bimtek, Jumat (12/5/2023).

“Setiap usaha pertanian yang dikembangkan itu harus pintar memilih komoditas, yang sesuai dengan daerahnya. Dan setelah itu harus berpikir valuenya atau nilai tambahnya. Maka peningkatan nilai tambah komiditas ini perlu dikembangkan sesuai dengan tema bimtek ini," ujar Mindo, anggota Komisi IV DPR RI saat membuka acara Bimtek.

Bimtek ini menghadirkan narasumber langsung dari praktisi yang merupakan Duta Petani Millenial (DPM) Kementerian Pertanian M.T. Khoiri yang mengisi materi tentang teknologi pembuatan kompos dari limbah ternak dan dosen Polbangtan Malang, Bambang Priyanto yang menjelaskan tentang Strategi dan Peluang Bisnis Bidang Pertanian. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES