Indonesia Positif

UPT BPPSDMP Lakukan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan Jaring Petani Muda

Jumat, 19 Mei 2023 - 11:20 | 46.02k
BBPP Ketindan melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan jaring petani muda. (Foto: BBPP Ketindan for TIMES Indonesia)
BBPP Ketindan melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan jaring petani muda. (Foto: BBPP Ketindan for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Dalam rangka penjaringan calon peserta pelatihan kewirausahaan bagi petani muda, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, sebagai UPT Pelatihan dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, melaksanakan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan (IKP).  Kegiatan IKP dilaksanakan di 18 kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur.

Pelaksanaan IKP dimulai dari penjaringan peserta IKP yang telah diusulkan oleh masing-masing Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, selanjutnya dilakukan identifikasi para peserta baik melalui pengisian kuisioner, penggalian data saat wawancara maupun saat meninjau secara langsung kegiatan usahataninya di lapangan.

Penjaringan petani-petani muda ini diharapkan bisa menumbuhkan regenerasi dalam bidang pertanian. Walau saat ini animo generasi muda pada sektor pertanian masih sangat kurang karena mereka menganggap sektor pertanian adalah sektor yang tidak begitu menjanjikan, namun Kementan terus berupaya menggencarkan penumbuhan petani-petani muda melalui berbagai program dan kegiatan.

Pengembangan dan peningkatan kapasitas SDM pertanian berperan penting menggenjot produktivitas pertanian. Hal ini menjadi perhatian utama sekaligus tugas pokok Kementerian Pertanian (Kementan) yang dilaksanakan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui Tiga Pilar yakni penyuluhan, pelatihan dan pendidikan.

“Salah satu fokus kita meningkatkan kualitas SDM. Dengan SDM yang berkualitas tersebut, kita akan meningkatkan pertanian,” kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Pelatihan merupakan salah satu langkah yang efektif sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan serta memecahkan masalah yang dihadapi dalam pengembangan SDM pertanian, khususnya bagi para pemuda tani yang bergerak di sektor pertanian.

Penyelenggaran pelatihan tersebut merupakan bagian dari pembinaan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian. Oleh karena itu perlu direncanakan dengan baik agar pelaskanaan dan hasil pelatihan benar-benar memberikan manfaat bagi individu maupun organisasi. Agar kegiatan pelatihan tersebut tepat sasaran dan diselenggarakan seusai konsep Competency Based Training (CBT), maka sebelumnya perlu dilaksanakan kegiatan IKP.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menegaskan BPPSDMP di garis terdepan dalam pembangunan SDM pertanian melalui Tiga Pilar yakni penyuluhan, pelatihan dan pendidikan harus berjalan seiring dan seimbang dalam mengemban tugas meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian. Kementan memiliki tanggung jawab yang besar untuk mencukupi kebutuhan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia. Menurutnya, inilah tujuan pertama pembangunan pertanian.

"Tujuan lainnya adalah peningkatan pendapatan petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian. Dan terakhir peningkatan ekspor komoditas pertanian. Ketiga tujuan ini mustahil berhasil tanpa ditopang oleh SDM yang kompeten," tuturnya.

Sejalan dengan ini, sasaran umum BPPSDMP adalah terwujudnya SDM Pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing, dan berjiwa wirausaha untuk mewujudkan kesejahteraan petani.

“Pertanian adalah bisnis. Artinya, pertanian harus menghasilkan, harus menguntungkan, maka tugas widyaswara dan pengelola pelatihan untuk mampu melatih para peserta pelatihan memahami proses bisnis,” imbuh Dedi Nursyamsi

Kabupaten Jombang dan Mojokerto merupakan dua dari 18 kabupaten/kota yang mengikutsertakan perwakilan petani mudanya untuk ikut dalam penjaringan melalui IKP. Dari Kabupaten Jombang sebanyak empat orang sedangkan dari Kabupaten Mojokerto sebanyak dua orang. Total dari enam peserta telah selesai diidentifikasi oleh Yeniarta Margi Mulya selaku petugas enumerator dari BBPP Ketindan.

Ketelitian dan perolehan data yang akurat dalam menjaring calon peserta merupakan faktor utama untuk mendapatkan hasil maksimal dalam pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan setelah mendapatkan total hasil melalui rapat seluruh petugas. Sehingga diharapkan pelatihan sukses diselenggarakan.  Calon peserta yang telah diidentifikasi merupakan petani muda.

“Hasil dari kegiatan IKP ini, yaitu teridentifikasinya calon peserta, tersusunnya rekap data calon peserta dan Diskrepansi Kompetensi Kerja (DKK) sebagai bahan materi Pelatihan Kewirausahaan bagi Pemuda Tani Tahun 2023 dan tersedianya calon peserta sesuai persyaratan Pelatihan Kewirausahaan bagi Pemuda Tani Tahun 2023,” ujar Yeniarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES