Indonesia Positif

Menanam Pohon, Komunitas Pecinta Alam Banyuwangi Ikhtiar Cegah Banjir Terulang

Senin, 17 Juli 2023 - 19:43 | 59.57k
Penanaman pohon oleh masyarakat di kawasan hulu Sungai Badeng di Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon Banyuwangi, Jawa Timur. (FOTO : Anggara Cahya /TIMES Indonesia)
Penanaman pohon oleh masyarakat di kawasan hulu Sungai Badeng di Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon Banyuwangi, Jawa Timur. (FOTO : Anggara Cahya /TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pasca banjir bandang menyerbu Sungai Badeng 7 Juli lalu. Komunitas peduli lingkungan bernama Kelompok Pecinta Alam (KPA) Elang Raung, gerak cepat dengan melakukan kegiatan penanaman pohon di hulu sungai demi cegah banjir terulang.

Kelompok Pecinta Alam (KPA) Elang Raung dengan Base Camp yang beralamatkan di Dusun Sumberagung, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur itu nampak kompak. Puluhan anggotanya melakukan Reboisasi atau penanaman pohon kembali di area terdampak banjir yang berada di hulu sungai Badeng. Dimaksudkan untuk menghijaukan kembali lahan rusak akibat banjir dan mencegah lebih luasnya longsoran akibat erosi sungai.

Dijelaskan oleh Ketua KPA Elang Raung, Yusuf Sugiyono, hal tersebut dilakukan sebagai langkah dan tindakan mengkonservasi daerah terdampak banjir agar segera pulih dan tidak terjadi banjir longsor jika hujan kembali. Pasalnya, banjir bandang di Sungai Badeng telah merobohkan ratusan pohon penahan erosi, yang mengakibatkan tergerusnya lahan pertanian warga.

Menanam-Pohon-2.jpgKetua KPA Elang Raung, Yusuf Sugiyono, berada disalah satu titik yang bisa jadi penyebab banjir atau titik rawan banjir akibat kayu besar yang ambruk akibat longsor banjir bandang. (FOTO : Anggara Cahya /TIMES Indonesia)

"bersama anggota, kita melakukan gerakan tanam pohon di area terdampak banjir dimaksudkan, agar area longsor segera ada tanaman dan ini juga sebuah ikhtiar bersama agar tidak terjadi banjir atau longsoran," jelas, Yusuf, Senin (17/7/2023).

Seminggu sebelumnya, masih Yusuf, dalam kegiatan penanaman pohon tersebut, dirinya bersama anggota telah melakukan survei lokasi dan susur sungai. Hal itu dimaksudkan untuk melakukan pemetaan daerah hulu sungai Badeng. Hasilnya, ditemukan beberapa titik rawan penyumbang banjir bandang.

"pasca banjir, banyak batang pohon melintang berpotensi menyumbang banjir bandang terjadi lagi apabila hujan lebat tiba," cetus, Yusuf.

Menanam-Pohon-3.jpgPerhutani KPH Banyuwangi Barat dan Saka Wanabakti sedang melakukan penanaman. (FOTO : Anggara Cahya /TIMES Indonesia)

Untuk itu, Yusuf, berharap agar semua masyarakat, komunitas alam, lembaga swasta maupun pemerintah ikut peduli terhadap lingkungan dan membantu masyarakat hulu untuk mengurangi dampak banjir seperti menanam dan memindahkan kayu besar. Mengingat banjir bandang tahun 2018 yang menimpa Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, adalah akibat dari hulu yang kurang diperhatikan.

“harapan saya gerakan Reboisasi seperti ini menjadi pendorong agar masyarakat dan semua saja tergerak untuk menjaga alam dan senang berkegiatan menanam,” tuturnya.

Selain Kelompok Pecinta Alam (KPA) Elang Raung, kegiatan penanaman puluhan pohon di hulu Sungai Badeng tersebut itu juga dilakukan bersama dengan Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Saka Wanabakti, para pelaku wisata hingga masyarakat Sumberbulu yang terdampak banjir.

"kami dari KPA Elang Raung memohon kepada seluruhnya agar ikut andil dalam gerakan Reboisasi ini agar lingkungan terjaga dan tidak terjadi bencana lagi, atau minimal kita bisa petakan dan antisipasi bencana bersama,” kata, Yusuf. (adv)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES