Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Mahasiswa Fapet dan FMIPA Unisma Malang Riset Animal Welfare Proses Pemotongan Hewan

Selasa, 22 Agustus 2023 - 13:46 | 76.48k
Tim Riset Mahasiswa Unisma Malangbeserta dosen pendamping. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Tim Riset Mahasiswa Unisma Malangbeserta dosen pendamping. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Fapet dan FMIPA Unisma Malang melakukan penelitian kesejahteraan hewan dalam proses pemotongan hewan. 

Animal Welfare atau dikenal dengan nama lain Kesejahteraan Hewan menjadi isu yang hangat saat ini. Masyarakat sekarang sangat peduli dengan penerapan animal welfare pada hewan dalam segala aspek.

Animal welfare merupakan suatu usaha kepedulian yang dilakukan oleh manusia untuk memberikan kenyamanan kehidupan terhadap hewan.

Lima aspek animal welfare yang harus dimiliki hewan untuk meningkatkan kualitas hidup yaitu kebebasan dari kelaparan dan kehausan, kebebasan dari ketidaknyamanan, kebebasan dari kesakitan, cedera, dan penyakit, kebebasan untuk mengekspresikan tingkah laku secara alamiah, kebebasan dari ketakutan dan stres. 

Proses handling pemotongan hewan/ternak jika tidak dilakukan secara baik mengakibatkan ternak mengalami kesakitan dan stres. Hal ini tentunya bertentangan dengan prinsip dari animal welfare. Stres pada ternak sebelum penyembelihan akan berdampak buruk pada kualitas dagingnya.

Mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Islam Malang (Unisma) dan Fakultas MIPA melakukan riset terkait animal welfare proses pemotongan hewan. Riset ini didanai oleh Ditjen Diktiristek Kemdikbud melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Eksakta.

Tim diketuai oleh Muhammad Hilman Rodli dengan anggota Abdul Aziz Azzumar dan Cahya Ana Fadli dari Fakultas Peternakan dan Darajatun Islami, Shofia Jannatul Ma’rifah dari Fakultas MIPA Unisma. Tim dibimbing oleh Dr. drh. Nurul Humaidah, M. Kes. Tim mengkaji Profil Molekul Stres Sebagai Respon Stres Pemotongan Sapi di Rumah Potong Hewan (RPH).

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Prosedur pemotongan hewan sapi di RPH ada beberapa tahap dan tahapan ini jika tidak dilakukan dengan baik berpotensi membuat ternak ketakutan, kesakitan dan stres. Prosedur tersebut meliputi menurunkan hewan dari truk/pick up, penggiringan, persiapan penyembelihan, penyembelihan dan penilaian kematian hewan. Riset dilakukan di RPH Malang.

Profil molekul stres yang diamati adalah Hormon Cortisol, MDA dan SOD. Hasil riset menunjukkan bahwa molekul stres meningkat setelah penyembelihan. Perlu upaya memperbaiki prosedur pemotongan hewan sehingga dapat mengurang ketakutan, kesakitan dan stres pada hewan sebelum dipotong.

Ketua Tim Hilman mengatakan bahwa tujuan handling pemotongan hewan dengan baik adalah supaya kualitas daging baik dan sehat sehingga dapat menjadikan pemasukan ekonomi yang baik bagi pelaku ekonomi di RPH. Daging yang baik dan sehat akan mendukung nilai gizi daging sehingga baik dikonsumsi manusia.

Penerapan animal welfare pada pemotongan hewan juga menjadi isu internasional pada tahun 2014 sehingga Pemerintahan Auistralia menghentikan ekspor sapi ke Indonesia demikian ditambahkan oleh Nurul sebagai dosen pendampng. Penerapan animal welfare tidak saja membuat kenyamanan bagi ternak tetapi juga menghasilkan daging sehat dan aman dikonsumsi manusia. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES