Indonesia Positif

Ratusan Santri Pondok Pesantren di Kudus Sasaran Skrining HIV/Aids

Sabtu, 02 Desember 2023 - 07:33 | 23.71k
Ratusan santri dari 30 Ponpes di Kudus menjadi sasaran skrining HIV/Aids  yang dilakukan DKK Kudus. (Foto; Arif/TIMES Indonesia)
Ratusan santri dari 30 Ponpes di Kudus menjadi sasaran skrining HIV/Aids  yang dilakukan DKK Kudus. (Foto; Arif/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KUDUS – Ratusan santri dan santriwati dari 30 pondok pesantren (Ponpes) yang ada di Kabupaten Kudus, menjadi sasaran skrining dini serta penyuluhan tentang pencegahan dan penanganan HIV/Aids yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus.

Agenda skrining kali ini diikuti sebanyak 200 santri dan santriwati sebagai rangkaian peringatan Hari Aids Sedunia tahun 2023, Jumat (1/12/2023). Usai skrining, dilanjutkan dengan penyuluhan bertempat di Kantor Kemenag Kudus.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKK Kudus, Darsono mengatakan, penyuluhan ini dilakukan agar masyarakat mendapatkan skrining awal tentang HIV/AIDS.

“Harapan kami semua bisa tertangani secara kontinyu, jadi mereka ini nantinya akan menjadi agen yang akan menyebarkan edukasi tentang HIV/AIDS di lingkungannya masing-masing,” ujar Darsono.

Sebanyak 200 santri dan santriwati yang ikut skrining dan penyuluhan, kata Darsono, merupakan sampling dari sekitar 30 ponpes di Kudus. Hasilnya diketahui non reaktif semua.

“Hasilnya diketahui NR (Non-Reaktif) semua,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Aktivis HIV/Aids, Eni Mardiyanti mengaku bahwa tren kasus HIV/Aid di Kudus tidak terlalu meningkat tajam. Namun, tetap perlu diwaspadai sebab angka kasus masih cukup tinggi.

“Total kasus hingga Oktober 2023 ini ada 134 temuan, dimana 87 temuan diantaranya adalah laki-laki dan 47 temuan lainnya adalah perempuan,” katanya.

Pihaknya pun berharap, dengan adanya kegiatan skrining dini dan penyuluhan yang dilakukan secara masif, bisa memberikan dampak yang baik terhadap penanganan kasus HIV/Aids di Kabupaten Kudus.

Termasuk, di lingkungan pondok pesantren, yang menurutnya, kepahaman terkait HIV/Aids belum tersentuh dengan maksimal sehingga, dengan kegiatan ini, diharapkan para santri bisa menjadi bagian dari agen pencegahan dan penangangan HIV/Aids.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES